Wali Kota di Prancis Ini Sebut Penusukan Dekat Gereja Notre-Dame Terkait Islamofasisme

- 29 Oktober 2020, 17:52 WIB
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.*
Wali Kota Nice Christian Estrosi berbincang dengan aparat kepolisian di lokasi penusukan yang menewaskan 2 orang di dekat Gereja Notre-Dame, Nice, Prancis.* /Twitter Christian Estrosi

"Hancur oleh 3 korban, 2 di antaranya meninggal di dalam Basilika #NotreDame dan khususnya wali yang sangat dihargai oleh umat paroki. telah membayar terlalu banyak harga, seperti negara kita beberapa tahun terakhir ini. Saya menyerukan persatuan Niçois," ujarnya.

Bahkan ia mengakitanya dengan 13 hari paska kasus pemenggalan guru Samuel Paty, oleh imigran Chechnya awal bulan lalu.

Baca Juga: Boikot Produk Tak Efektif, Ekonom Eropa Bocorkan Jenis Barang Ini yang Bisa 'Lumpuhkan' Prancis

"Negara kita tidak bisa lagi puas dengan hukum perdamaian untuk menghancurkan Islamo-fasisme,"

"Saya mendapat telepon dari Presiden Prancis yang menyampaikan terima kasihnya kepada saya dan kepolisian dan kepada semua pasukan keamanan dan meminta saya untuk menyampaikan kepada warga Nice," katanya.

Baca Juga: Turki Kian Meradang karena Presidennya Dilecehkan Media Prancis Penghina Nabi Muhammad

Sekadar diketahui, seperti dikutip dari wikipedia Islamofasisme adalah istilah neologisme berdasarkan fasisme keulamaan yang menarik analogi antara karakteristik ideologi gerakan Islamis dengan gerakan fasisme Eropa pada awal abad ke-20, gerakan neo-fasisme atau totalitarianisme.

Istilah "Islamofasisme" dimasukkan dalam Kamus New Oxford American, yang mendefinisikannya sebagai "sebuah istilah kontroversial yang menyamakan gerakan Islamisme dengan gerakan fasisme Eropa pada awal abad ke-20".***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x