Boikot Produk Tak Efektif, Ekonom Eropa Bocorkan Jenis Barang Ini yang Bisa 'Lumpuhkan' Prancis

- 27 Oktober 2020, 17:11 WIB
Asosiasi perdagangan Arab boikot produk Prancis.
Asosiasi perdagangan Arab boikot produk Prancis. /Twitter.com/@MdWaliullah22

"Tapi tidak diragukan lagi menyerah pada pemerasan," kata Geoffroy Roux de Bezieux kepada penyiar RMC. "Ini adalah masalah berpegang teguh pada nilai-nilai republik kita. Ada saatnya untuk menempatkan prinsip di atas bisnis."

Seruannya muncul setelah berbagai versi tag #boycottfrance mulai menjadi trending di situs media sosial, seperti Twitter, dengan para pendukungnya mendesak pengikutnya untuk tidak membeli barang yang diproduksi di Prancis.

Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam.
Banyak negara-negara Arab memutuskan melakukan boikot terhadap produk Prancis karena pernyataan Emmanuel Macron soal Islam. Twitter.com/@a_alowaihan1

Di Arab Saudi, seruan untuk memboikot jaringan supermarket Prancis Carrefour menjadi tren di media sosial, sementara merek-merek mewah seperti L'Oréal, Garnier dan Lancôme menjadi sasaran dalam daftar merek yang harus dihindari di pos media sosial.

Baca Juga: Boikot Produk Prancis Kian Meluas Setelah Presiden Emmanuel Macron Terus Menghujat Agama Islam

Dampak boikot dan sanksi, yang terlihat untuk "mendapatkan keuntungan politik dari perdagangan yang mencekik" dengan negara lain, jarang efektif pada tingkat makroekonomi," kata Kenningham.

“Sanksi di Afrika Selatan adalah contoh langka di mana Anda telah mencapai sesuatu, tetapi sebaliknya, itu jauh lebih simbolis dan politis dalam hal dampak yang berpotensi ditimbulkannya,"

"Tapi Anda mungkin mendapati pemilik beberapa merek parfum di Paris menemukan bahwa nilai perusahaannya telah terpengaruh dan hal ini menjengkelkan,"

Bahkan, Fawad Razaqzada, analis pasar di ThinkMarkets.com mengatakan ada persepsi bahwa sikap Prancis terhadap Muslim tidak positif dan "Penolakan Macron untuk mengutuk kartun Nabi Muhammad bukanlah suatu kejutan,"

“Dengan begitu banyak ketidakpastian atas pandemi, sulit untuk mengatakan bahwa boikot telah menghantam saham perusahaan Prancis. Tapi memboikot barang-barang Prancis di Timur Tengah hanya akan meningkat jika masalah tidak ditangani dan ini akan menjadi pukulan besar bagi pemasok dan pengecer negara, yang dapat merugikan garis bawah dan harga saham mereka," katanya.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: The National


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah