Rocky langsung membalasnya, memang survei tersebut pasti bakal banyak bantahan, tapi media ternama yang mensurvei itu adalah sebuah koran pendukung Presiden Jokowi.
"Bahkan, dia (pendukung saja) bikin begitu itu artinya yang lain pasti dibawah kompas, lebih parah lagi itu," katanya.
Saat ditanya Najwa Shihab tentang ukuran nilai A minus itu hanya berangkat dari survei media, Rocky Gerung mempertegas kata hanya itu bukan kualitatif.
"Disitu Kompas itu parameter utama, kompas biasanya itu nggak tahan kalau, ngga kasih applause kepada Presiden, sekarang kompas nggak bisa tutupi lagi fakta yang dia riset itu," jelasnya.
Baca Juga: ILC Dibatalkan, Karni Ilyas Sindir Pemerintah: Dilarang Berkicau, Mati Ketawa Cara Rusia
Menurutnya, jika margin of errornya mengacu kepada survei yang disampaikan sebuah media pendukung pemerintah, pihaknya memberikan margin off errornya segitu.
"Karena di bawah 50 persen loh itu, apalagi yang lain, nah kalau itu, kalau yang lain lebih bagus dari kompas nah artinya itu tadi, A nya bohong, jujurnya yang minus," tuturnya.
Kritikan pedas itu langsung dibalas cepat oleh politisi PDIP Arya Bima yang menyebut itu hanya interpretasi Rocky Gerung. "Itu hanya interpretasi Rocky," kata Arya Bima.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama KSP, Dany Amrul Ichdan menyebutkan secara keseluruhan pihaknya mengajak dalam menilai pemerintah itu harus melihat dari berbagai perspektif tak hanya satu indikator saja.
Baca Juga: Terima PM Jepang, Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Pertama di Masa Pandemi