Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertanian pada hari Senin, Kyiv mengecam "penghancuran biji-bijian Ukraina yang disengaja oleh para demonstran Polandia di perbatasan." Dikutip dari Al Jazeera, Senin, 12 Februari 2024, gambar dan video yang beredar secara online menunjukkan petani Polandia membuang gandum dari truk ke jalan sebagai bentuk protes, menciptakan gambar yang mengguncang para pemimpin Ukraina.
Konflik ini muncul seiring dengan pembatasan ekspor biji-bijian Ukraina oleh invasi Rusia yang menghambat akses melalui Laut Hitam. Sementara Brussel telah memberlakukan akses bebas tarif ke pasar Uni Eropa sebagai langkah pengganti, petani di negara-negara anggota di wilayah timur merasa dirugikan oleh impor yang murah.
Baca Juga: Berkunjung ke China, Macron Desak Xi Jinping Sadarkan Rusia Terkait Perdamaian di Ukraina
Petani Polandia telah melakukan serangkaian protes di berbagai penyeberangan perbatasan dengan Ukraina selama beberapa bulan terakhir, mengekspresikan kemarahan mereka terhadap kebijakan Uni Eropa yang memungkinkan impor gandum Ukraina. Para demonstran menuntut pembatalan peraturan tersebut sebagai langkah untuk melindungi mata pencaharian mereka.
Meskipun Polandia telah menjadi salah satu pendukung terkuat Ukraina dalam konflik dengan Rusia, negara tersebut memilih untuk memberlakukan larangan sementara pada impor gandum Ukraina pada tahun lalu, menyebabkan kebingungan dan kemarahan di Kyiv. Meskipun UE mengecam tindakan Polandia dan menawarkan bantuan keuangan, beberapa petani tetap menentang, bahkan menggunakan traktor mereka untuk memblokir penyeberangan perbatasan.
Sementara itu, invasi Rusia dua tahun lalu telah mengguncang pasokan biji-bijian di seluruh dunia, dengan Ukraina dan Rusia sebagai eksportir utama. Meskipun blokade terhadap ekspor Ukraina telah berakhir, konflik perdagangan ini memunculkan ketegangan baru di antara dua negara tetangga yang terus berjuang untuk memperkuat ekonomi mereka dalam konteks perang yang berkepanjangan.***