Rusia Peringati 80 Tahun Pembebasan dari Pengepungan Nazi di Leningrad

- 28 Januari 2024, 11:16 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berasal dari kota tersebut, memimpin acara peringatan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berasal dari kota tersebut, memimpin acara peringatan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024. /Foto/Euro
 

ISU BOGOR - Rusia merayakan momen bersejarah, yakni peringatan 80 tahun pembebasan dari Pengepungan Nazi di Leningrad, salah satu episode paling brutal dalam sejarah Perang Dunia II. Pengepungan ini berlangsung hampir dua setengah tahun dan berhasil diakhiri oleh Tentara Soviet pada 27 Januari 1944.

Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berasal dari kota tersebut, memimpin acara peringatan pada hari Sabtu. Putin meletakkan bunga di monumen Landmark Stone di Nevsky Pyatachok dan mengambil bagian dalam upacara peletakan karangan bunga di monumen Tanah Air di Pemakaman Peringatan Piskarevskoe di St Petersburg.

Kuburan besar-besaran di Pemakaman Peringatan Piskarevskoe menjadi tempat Putin mengenang kakak laki-lakinya yang meninggal selama Pengepungan. Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko juga menghadiri upacara peringatan untuk mengenang para korban tewas.
 

Pengepungan Nazi di Leningrad menyebabkan lebih dari satu juta penduduk Leningrad meninggal karena kelaparan, pemboman udara, dan artileri. Sejumlah warga yang selamat masih hidup dan mengingat dengan pahit kesulitan yang mereka alami.

Irina Zimneva, 85 tahun, seorang korban selamat, membagikan pengalamannya dan mengungkapkan bagaimana ia harus bertahan hidup dengan potongan kecil roti yang dibagikan selama musim dingin mematikan tahun 1941-1942. Pameran Street of Life diadakan untuk mengingatkan warga akan momen tersulit dalam sejarah kota, menunjukkan kondisi hidup selama pengepungan.

Putin, sering kali merujuk pada semangat perjuangan melawan Nazi, menggunakan momen ini untuk mempertegas naratifnya, terutama dalam konteks invasi ke Ukraina. Dia secara politis memanfaatkan sejarah heroik untuk merancukan persepsi di dalam negeri, mengaitkannya dengan invasinya ke Ukraina dan menuduh pemerintahan Ukraina sebagai "neo-Nazi."
 

Peringatan ini tidak hanya memperingati kemenangan militer, tetapi juga menyiratkan makna politis yang mendalam dalam konteks hubungan internasional yang sedang berlangsung.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x