Soal Pernyataan Netanyahu Terkait Israel dan Palestina, Presiden Jokowi: Saya Menentang Keras

- 26 Januari 2024, 19:22 WIB
Presiden RI Jokowi dengan tegas menentang pernyataan kontroversial PM Israel, Benjamin Netanyahu soal two-state solution konflik Israel vs Palestina.
Presiden RI Jokowi dengan tegas menentang pernyataan kontroversial PM Israel, Benjamin Netanyahu soal two-state solution konflik Israel vs Palestina. /Foto/YouTube Setpres RI
ISU BOGOR - Presiden RI Jokowi dengan tegas menyampaikan penentangannya terhadap pernyataan kontroversial Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, yang menolak konsep two-state solution atau solusi dua negara dalam isu konflik Israel dan Palestina.
 
Dalam konferensi pers yang diunggah di YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 26 Januari 2024, Jokowi menegaskan bahwa pernyataan Netanyahu "sama sekali tidak dapat diterima."

"Saya menentang keras pernyataan Perdana Menteri Israel Netanyahu mengenai tidak adanya masa depan bagi two-state solution. Solusi dua negara. Pernyataan ini sama sekali tidak dapat diterima," ujar Jokowi, menegaskan sikapnya terhadap isu sensitif ini.

Baca Juga: Sambut Hangat PM Xanana Gusmao di Istana Bogor, Presiden Jokowi: Hubungan Indonesia-Timor Leste Semakin Kokoh

Selain menolak pandangan Netanyahu terkait solusi dua negara, Jokowi juga mengutuk keras serangan terhadap kamp pengungsi Khan Younis di Gaza yang baru-baru ini mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka.

Dalam keterangannya, Jokowi menyatakan bahwa daftar pelanggaran hukum internasional yang dilakukan oleh Israel sudah terlalu panjang.

Sebelumnya, pada tanggal 20 Januari 2024, Benjamin Netanyahu secara resmi menolak ide berdirinya negara Palestina.

Baca Juga: Jembatan Otista Bogor Diresmikan Presiden Jokowi, SSA Lingkar Kebun Raya Kembali Diberlakukan

Pernyataan ini mencuat dalam percakapannya dengan Presiden AS, di mana ia menekankan bahwa setelah kelompok Hamas dihancurkan, Israel harus mempertahankan kendali keamanan atas Gaza untuk mencegah ancaman terhadap negara tersebut.

Dengan ketegangan diplomatik yang semakin meningkat, kantor Perdana Menteri Israel juga menyampaikan bahwa Israel harus mempertahankan "kendali keamanan atas seluruh wilayah barat Yordania," termasuk Tepi Barat yang saat ini diduduki oleh Israel.

Pernyataan Netanyahu menimbulkan reaksi keras dari berbagai pihak dan menambah kompleksitas situasi di Timur Tengah.***

 

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x