“Musuh telah gagal mencapai tujuannya dan bahkan tidak mampu membebaskan para tawanan dari Gaza. Para tawanan Israel mengalami nasib yang tidak menentu dalam beberapa pekan terakhir, dengan banyak dari mereka terbunuh, dan tanggung jawab sepenuhnya terletak pada rezim Zionis”, kata Juru Bicara Brigade Al-Qassam Abu Ubaida.
Dia juga mengatakan bahwa tuduhan musuh mengenai roket dan terowongan di Gaza adalah “sebuah olok-olok” dan suatu hari kami akan membuktikan klaim tersebut salah.
Ubaida juga berbicara tentang pukulan keras yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina terhadap rezim Zionis. “Kami terus memberikan pukulan yang lebih parah dibandingkan serangan 7 Oktober,” dia merujuk pada operasi Badai Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas sebagai tanggapan atas kejahatan Israel terhadap warga Palestina selama beberapa dekade.
Baca Juga: Perang 100 Hari di Gaza, Iran: Zionis Gagal Selamatkan Rezim Apartheid Israel dari Keruntuhan
Ubaida juga menyoroti pencapaian perlawanan, dengan mengatakan pejuang Palestina mampu menghancurkan sekitar 1.000 kendaraan lapis baja dan tank rezim Zionis selama 100 hari serangan Israel di Gaza.
Juru bicara Brigade Al-Qassam menggarisbawahi bahwa Badai Al-Aqsa adalah pertempuran di Palestina di mana masyarakat dan kelompok perlawanan telah berjuang bersama dan memaksa penjajah untuk melarikan diri dari medan pertempuran meskipun mereka memiliki semua peralatan dan senjata.***