Penjajah Israel Langgar Gencatan Senjata, Hamas Ancam Tunda Pembebasan Sandera

- 26 November 2023, 08:25 WIB
Proses pembebasan sandera Hamas yang diperlakukan dengan pengawalan ketat Bak Raja
Proses pembebasan sandera Hamas yang diperlakukan dengan pengawalan ketat Bak Raja /
ISU BOGOR - Sayap militer gerakan perlawanan Hamas menyatakan pembebasan tawanan gelombang kedua tertunda karena pelanggaran yang dilakukan penjajah Israel terhadap perjanjian gencatan senjata.

Brigade Ezzedeen al-Qassam mengumumkan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menunda pembebasan para tawanan karena penolakan rezim Israel untuk membiarkan truk bantuan masuk ke Jalur Gaza utara dan melanggar perjanjian gencatan senjata.

"Brigade tersebut mengatakan mereka menunda penyerahan para tawanan sampai rezim “mematuhi ketentuan perjanjian," tulis kantor berita AFP yang dilansir IRNA, Minggu 26 November 2023.

Baca Juga: Gencatan Senjata Israel-Hamas, Ismail Haniyeh: Kami Tidak Akan Tinggalkan Posisi

Sebagaimana diketahui, gencatan senjata selama empat hari, yang dimediasi oleh Mesir dan Qatar, diumumkan awal pekan ini setelah negosiasi panjang dan mulai berlaku pada pukul 7 pagi waktu Gaza pada hari Jumat.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, pertempuran dihentikan, lalu lintas udara di Gaza utara dihentikan pada jam-jam tertentu dalam sehari, dan di Gaza selatan dihentikan sepenuhnya.

Selama empat hari, Hamas akan membebaskan 50 perempuan dan anak-anak dari 240 tawanan yang mereka tangkap selama Operasi Badai Al-Aqsa pada 7 Oktober. Sebagai imbalannya, rezim Israel akan membebaskan 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara mereka.

Baca Juga: Kejamnya Penjajah Israel Tembak Bocah Palestina sebelum Ditahan di Selatan Yerusalem

Sementara itu, media Israel melaporkan bahwa rezim Israel mengancam akan melanjutkan operasi darat di Gaza pada pukul 12.00 waktu setempat jika tawanan gelombang kedua tidak dibebaskan.

Saluran 12 TV Israel, mengutip sumber politik pada Sabtu malam, mengatakan bahwa rezim tersebut telah memenuhi komitmennya berdasarkan perjanjian gencatan senjata, dan menuduh Hamas menciptakan masalah bagi dirinya sendiri dan pihak-pihak yang menjadi penengah.

Sementara itu, media Amerika menyatakan bahwa kesepakatan pertukaran tahanan dan tawanan masih ada dan Qatar akan melakukan upaya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x