Gencatan Senjata Israel-Hamas, Ismail Haniyeh: Kami Tidak Akan Tinggalkan Posisi

- 24 November 2023, 21:03 WIB
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan bahwa selama gencatan senjata dengan penjajah Israel, pihaknya tidak akan meninggalkan posisinya.
Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan bahwa selama gencatan senjata dengan penjajah Israel, pihaknya tidak akan meninggalkan posisinya. /Foto/Quds Press
 

ISU BOGOR - Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan bahwa selama gencatan senjata dengan penjajah Israel, pihaknya tidak akan meninggalkan posisinya.

“Kami tidak akan meninggalkan posisi dan tidak akan mengabaikan tanggung jawabnya terhadap rakyat kami sebelum pertempuran, selama pertempuran, dan setelah pertempuran," ungkap Ismail dalam konferensi pers pada Jumat, 24 November 2023.

Lebih lanjut ia menegaskan gencatan senjata ini demi kepatuhannya terhadap kesatuan tanah, rakyat, dan takdir. Dalam kesempatan itu, ia juga memuji sikap Arab dan Islam mengenai penolakan campur tangan apapun terhadap nasib Jalur Gaza setelah berakhirnya agresi.
 

Bahkan ia mengapreasia sikap Arab dan Islam yang menolakan adanya pengungsian, terutama dari negara saudara Mesir dan Yordania.

“Rakyat kami berjuang dalam perjuangan pembebasan nasional di garis depan yang solid, di Gaza, Yerusalem, dan semua tempat di mana mereka berada, dan kami memuji kepahlawanan rakyat kami dan perlawanan mereka yang gagah berani di Tepi Barat, dalam menghadapi tantangan yang berat,"

Sebelumnya ia mengaku bangga bahwa gerakan perlawanan Palestina mampu menghadapi penjajah Israel dan berhasil menggagalkan semua rencananya.
 

“Kami bangga mampu menghadapi pendudukan dan menggagalkan rencana-rencananya meskipun ada rasa sakit yang luar biasa dan meningkatnya jumlah martir, orang-orang yang terluka," ucapnya.

"Dan orang-orang yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka, yang telah merugikan kami dan merampas seluruh keluarga dan keluarga kami, yang merupakan harga dari kebebasan dan pembebasan," tegasnya.

Sebagaimana diketahui, gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan berlangsung selama empat hari, mulai berlaku pada Jumat, 24 November 2023 pada pukul 07.00 waktu setempat (pukul 12.00 WIB).
 

Gencatan senjata tersebut diperkirakan diikuti dengan pembebasan puluhan sandera yang ditawan Hamas dan 150 warga Palestina yang ditahan Israel.

Peristiwa ini juga mencakup gencatan senjata komprehensif di bagian utara dan selatan Gaza, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari kepada wartawan di Doha sebelumnya.

Menurut kesepakatan, 50 perempuan dan anak-anak yang diculik dari Israel oleh Hamas pada 7 Oktober lalu akan dibebaskan sebagai pertukaran bagi 150 perempuan dan anak-anak Palestina yang dipenjarakan di Israel.

Tiga belas sandera akan dibebaskan dari Gaza pada hari Jumat, dan kelompok sandera tambahan akan dibebaskan setiap hari selama gencatan senjata hingga total 50 orang bebas.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x