Seorang Pria Tewas Ditembak saat Pendukung Donald Trump dan Black Live Matter Bentrok di Portland

- 30 Agustus 2020, 23:38 WIB
Tangkapan layar video korban tewas ditembak dalam aksi unjukrasa yang berujung bentrokan antara pendukung Presiden AS Donald Trump dengan Black Live Matter di pusat kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, Sabtu malam.
Tangkapan layar video korban tewas ditembak dalam aksi unjukrasa yang berujung bentrokan antara pendukung Presiden AS Donald Trump dengan Black Live Matter di pusat kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, Sabtu malam. /BBCnews/BBnews

ISU BOGOR -Seorang pria tewas ditembak saat bentrokan terjadi antara pendukung Donald Trump dan Black Lives Matter, di pusat kota Portland, Oregon, pada Sabtu malam.

Biro Kepolisian Portland mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penembakan itu terjadi sekitar pukul 8:46 malam waktu setempat dan petugas di dekatnya mendengar tembakan itu.

"Mereka menanggapi dan menemukan korban dengan luka tembak di dada. Medis menjawab dan menetapkan bahwa korban telah meninggal," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Berikut 10 Fakta Baru Kota Bogor Zona Merah Covid-19

"Investigasi Pembunuhan sedang dilakukan," katanya, menambahkan bahwa tidak ada informasi tersangka yang dirilis.

Beberapa video yang diposting ke media sosial menunjukkan petugas medis, polisi, dan pihak berwenang lainnya mengelilingi korban dengan luka di dadanya.

Tidak jelas apakah penembakan itu terkait dengan protes. Seorang petugas polisi di tempat penembakan fatal di Portland pada hari Sabtu.

Baca Juga: Pindah Ke Man City, Messi Siap Terima Potong Gaji

Dikutip IsuBogor.co dari NBC News Justin Dunlap mengatakan bahwa dia melihat korban menghadap dua orang ketika mendengar tembakan itu. Dia mengaku tidak melihat pistol itu ditembakkan karena saat bersamaan watercanon disemprotkan.

Korban berbalik "mengambil beberapa langkah, lalu jatuh telungkup," kata Dunlap (44) sambil menyebutkan bahwa dua orang yang menghadapnya lari dari tempat kejadian.

Kepala Polisi Portland Chuck Lovell menyebut kekerasan itu "sama sekali tidak dapat diterima" dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan oleh biro itu Minggu pagi.

Baca Juga: Corona di Zona Merah Kota Bogor Terus Meroket, Total Kasus Positif Jadi 597 dan Meninggal 30 Orang

"Kami akan bekerja keras mencari dan menangkap para pelaku yang bertanggung jawab," katanya.

"Ini masih awal dalam penyelidikan, dan saya meminta semua orang memberi waktu kepada detektif untuk melakukan pekerjaan penting mereka sebelum menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi," tambahnya.

"Detektif mengetahui video yang beredar di media sosial yang menunjukkan penembakan itu, dan mencari "gambaran lengkap dan akurat" tentang apa yang terjadi," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Sebaran Zona Merah Covid-19 Bogor, Kecamatan Bogor Barat Terbanyak dan Bogor Tengah Paling Sedikit

Penembakan itu terjadi ketika para kritikus polisi terus turun ke jalan-jalan Portland setelah kematian George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei dalam tahanan. Dalam waktu bersamaan, para pendukung Trump bergabung hingga akhirnya terjadi bentrokan.

Video dari pusat kota Portland dekat Justice Center menunjukkan truk penggerak empat roda yang melaju melalui persimpangan yang dipenuhi pengunjuk rasa.

Tidak jelas apa motif dari aksi penembakan itu apakah karena perbedaan pandangan politik atau bukan.

Baca Juga: Titip Pesan Lewat Mahfud MD untuk Jokowi, Sujiwo Tejo Minta Gibran dan Bobby Mundur dari Pilkada

Sebelumnya di malam hari, polisi Portland men-tweet : "Ada beberapa contoh kekerasan antara demonstran dan counterdemonstrator. Petugas telah turun tangan dan dalam beberapa kasus melakukan penangkapan."

Reli kendaraan pro-Trump dimulai di dekat Clackamas Town Center sebelum mencapai Portland pada Sabtu malam, dengan bentrokan setelah itu antara pendukung Trump dan pengunjuk rasa, surat kabar Oregonian melaporkan.

Ditambahkan bahwa penembakan terjadi setelah sebagian besar karavan meninggalkan pusat kota. NBC News tidak dapat memverifikasi ini secara independen.

Baca Juga: Kantor Polsek Ciracas Dirusak, KSAD Minta Maaf dan Pelaku Harus Bertanggungjawab

Pada hari Selasa, seorang remaja tersangka dengan senjata serbu melepaskan tembakan selama protes Black Lives Matter di Kenosha, Wisconsin, menyebabkan dua orang tewas.

Demonstrasi tersebut merupakan respon atas penembakan seorang pria berkulit hitam, Jacob Blake , yang terekam dalam video ponsel.

Tersangka kemudian diidentifikasi sebagai Kyle Rittenhouse , 17, dari Illinois, yang telah didakwa dengan dua tuduhan pembunuhan, di antara tuduhan lainnya.

Baca Juga: 2011 Pernah ke Surabaya, Mantan Bintang NBA Cliff Robinson Meninggal Dunia

Portland telah menjadi tempat protes parau sejak musim semi, dan pemerintahan Trump pada Juli mengerahkan agen federal tambahan ke kota untuk melindungi properti federal.

Walikota Portland, Ted Wheeler, mengatakan pada saat itu bahwa langkah tersebut hanya mengobarkan demonstrasi.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: NBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x