Seorang Pria Tewas Ditembak saat Pendukung Donald Trump dan Black Live Matter Bentrok di Portland

- 30 Agustus 2020, 23:38 WIB
Tangkapan layar video korban tewas ditembak dalam aksi unjukrasa yang berujung bentrokan antara pendukung Presiden AS Donald Trump dengan Black Live Matter di pusat kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, Sabtu malam.
Tangkapan layar video korban tewas ditembak dalam aksi unjukrasa yang berujung bentrokan antara pendukung Presiden AS Donald Trump dengan Black Live Matter di pusat kota Portland, Oregon, Amerika Serikat, Sabtu malam. /BBCnews/BBnews

Korban berbalik "mengambil beberapa langkah, lalu jatuh telungkup," kata Dunlap (44) sambil menyebutkan bahwa dua orang yang menghadapnya lari dari tempat kejadian.

Kepala Polisi Portland Chuck Lovell menyebut kekerasan itu "sama sekali tidak dapat diterima" dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan oleh biro itu Minggu pagi.

Baca Juga: Corona di Zona Merah Kota Bogor Terus Meroket, Total Kasus Positif Jadi 597 dan Meninggal 30 Orang

"Kami akan bekerja keras mencari dan menangkap para pelaku yang bertanggung jawab," katanya.

"Ini masih awal dalam penyelidikan, dan saya meminta semua orang memberi waktu kepada detektif untuk melakukan pekerjaan penting mereka sebelum menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi," tambahnya.

"Detektif mengetahui video yang beredar di media sosial yang menunjukkan penembakan itu, dan mencari "gambaran lengkap dan akurat" tentang apa yang terjadi," kata pernyataan itu.

Baca Juga: Sebaran Zona Merah Covid-19 Bogor, Kecamatan Bogor Barat Terbanyak dan Bogor Tengah Paling Sedikit

Penembakan itu terjadi ketika para kritikus polisi terus turun ke jalan-jalan Portland setelah kematian George Floyd di Minneapolis pada 25 Mei dalam tahanan. Dalam waktu bersamaan, para pendukung Trump bergabung hingga akhirnya terjadi bentrokan.

Video dari pusat kota Portland dekat Justice Center menunjukkan truk penggerak empat roda yang melaju melalui persimpangan yang dipenuhi pengunjuk rasa.

Tidak jelas apa motif dari aksi penembakan itu apakah karena perbedaan pandangan politik atau bukan.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: NBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x