Komite Covid-19 Diberi 3 Arahan, Jokowi Minta Jangan Sampai Aura Krisis Hilang

- 27 Juli 2020, 19:06 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram.com/@jokowi

ISU BOGOR - Masih tingginya angka kasus Covid-19, terlebih di dunia hingga saat ini pandemi telah menimbulkan angka kematian hingga 640.000 jiwa dari angka kasus 15,8 juta. Data tersebut disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas (ratas) melalui video confrence dihadapan Komite Penanganan Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19, Senin 27 Juli 2020.

Dikutip IsuBogor.com dari Pikiran-Rakyat.com dalam kesempatan itu Jokowi memberikan 3 arahan kepada seluruh jajarannya untuk berhati-hati dan meminta jangan sampai aura krisis dan semangat menangani krisis ini hilang.

"Yang pertama, komite ini dibentuk untuk mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan kebijakan ekonomi agar seimbang antara gas dan remnya. Dan penanganan kesehatan menjadi prioritas, tidak boleh mengendur sedikit pun," ujarnya.

Baca Juga: Masih Zona Kuning, Bogor Raya Bersiap Hadapi AKB?

Ia menganggap aura krisis kesehatan tersebut harus terus digaungkan hingga tersedianya vaksin dan dapat digunakan secara efektif. Tak hanya itu, ia juga menekankan tidak ada pembubaran Satgas Covid-19 baik di pusat maupun di daerah.

"Semuanya harus tetap bekerja keras. Komite ini adalah, sekali lagi, mengintegrasikan antara kebijakan ekonomi dan kebijakan kesehatan," tambahnya.

Kedua, lanjut Presiden Jokowi, untuk bidang kesahatan, ia kembali mengingatkan kepada Satgas Covid-19 untuk memberikan prioritas terhadap delapan provinsi. Delapan provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Papua. "Karena delapan provinsi ini berkontribusi 74 persen kasus positif yang ada di Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Angka Positif Nasional Tembus 100.000, Pemerintah Nilai Masyarakat Kurang Disiplin

Ia juga mengatakan bahwa targetnya adalah menurunkan angka kematian serendah-rendahnya dan meningkatkan angka kesembuhan. Presiden Jokowi juga ingin kendalikan laju pertumbuhan kasus-kasus positif baru secepat mungkin.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x