Ternyata Bukan Jatuh ke Jurang, Ini Penyebab Pendaki Meninggal di Puncak Gunung Lawu

- 7 Juli 2020, 19:15 WIB
SUASANA Pos pendakian Gunung Lawu.*
SUASANA Pos pendakian Gunung Lawu.* /ANTARA Jatim/Louis Rika/Rz/

ISU BOGOR - Simpang siur informasi terkait penyebab meninggalnya Andi Sulistyawan, 18, pendaki asal Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karang Anyar, Jawa Tengah yang ditemukan di Puncak Gunung Lawu, pada Senin 6 Juli 2020 akhirnya terungkap.

Pasalnya, Andi sempat dikabarkan meninggal akibat terjatuh dari jurang setelah terpisah dari rombongannya. Namun terkonfirmasi, pendaki tersebut menghembuskan nafas terakhirnya setelah mengalami hipotermia atau kondisi ketika suhu tubuh menurun drastis.

Komandan Search And Rescue Unit (SRU) Basarnas Pos SAR Trenggalek, Andris Dwi Prasetya membenarkan kabar penyebab meninggalnya Andi yang sempat dilaporkan hilang dan terpisah dari rombongan saat berkemah bersama lima orang temannya di Hargo Dalem.

Baca Juga: Geger! Ditemukan Mayat Pendaki di Puncak Gunung Lawu

Andris menuturkan rombongan terdiri dari enam orang, yakni lima orang lelaki dan seorang perempuan. Mereka naik dari jalur pendakian Cemoro Sewu pada pukul 16.00 WIB, Sabtu 04 Juli 2020. Rombongan tiba di Hargo Dalem pukul 22.00 WIB kemudian berkemah. "Mereka mendirikan dua tenda, yakni satu tenda berisi empat orang dan satu tenda berisi dua orang," katanya.

Ia melanjutkan pada hari Minggu 5 Juli 2020 dini hari, Nurhayati, rekannya hendak buang air kecil. Dia membangunkan rekannya tetapi hanya Andi yang bangun. Andi lah bersedia menemani Nur buang air kecil di semak-semak.

Tetapi saat Nur selesai, dia tidak melihat Andi. Nur mengira korban sudah kembali ke tenda. Keesokan hari, Andi tidak berada di tenda. Seluruh rekan satu rombongan berupaya mencari di sekitar Hargo Dalem, Pasar Dieng, Hargo Tiling. Tetapi hingga pukul 13.00 WIB, Andi belum ditemukan. Mereka memutuskan turun dan sampai di basecamp Cemoro Sewu dan melaporkan kejadian itu.

Baca Juga: Syarat Pendaki Gunung Gede Pangrango, Wajib Surat Sehat

Tim Search And Recue (SAR) gabungan beserta relawan, Sabtu 6 Juli 2020 yang sudah melakukan pencarian ke berbagai lokasi Gunung Lawu, mendadak menerima informasi adanya penemuan jenazah di Puncak Gunung Lawu, tepatnya area Gegerboyo.

Informasi ditindaklanjuti dengan menerjunkan dua tim. Mereka berangkat dari Cemara Kandang dan Cemoro Sewu. Tim lain diberangkatkan kemudian untuk mendukung proses evakuasi. "Tim sukarelawan gabungan sudah berada di lokasi. Bahkan jenazah sudah dimasukkan ke kantong jenazah dan segera dibawa turun," katanya.

Ia kembali memastikan, saat ditemukan posisi pendaki yang meninggal dunia ini diduga kuat akibat kedinginan, karena berkemah saat musim kemarau sangat rawan terjadinya hipotermia. "Dia tidak jatuh ke jurang. Tetapi posisinya masih bisa dijangkau. Ada di bawah jalan itu sekitar lima hingga tujuh meter. Jadi posisinya masih wajar," tutupnya.

Baca Juga: Hasil Rapid Tesnya Negatif, Abah Surya Pengundang Rhoma Irama Sindir Bupati Bogor

Petugas Perum Perhutani KPH Lawu dan sekitarnya, Supriyanto, Pendaki ini ditemukan di kawasan Hargo Dumilah yang merupakan kawasan puncak Gunung Lawu di wilayah Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan.

Menurut penuturan relawan yang menemukan pertama kali, korban sudah tidak bernyawa ketika ditemukan. "Korban sudah meninggal dunia di pinggir jurang yang berjarak sekitar 100 meter dari pos V Hargo Dumilah puncak Gunung Lawu," katanya.

Dikutip IsuBogor.com dari Jurnalpresisi.com sebelumnya dalam artikel "Seorang Pendaki Gunung Lawu Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Pinggir Jurang Tak Jauh dari Puncak", pihak KPH Perum Perhutani belum diketahui pasti penyebab kematian pendaki tersebut. "Namun, diduga karena kondisi cuaca yang ekstrim dengan suhu udara mencapai hingga 6 derajat Celcius," katanya.***

 

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Jurnal Presisi PR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x