Laporan media baru-baru ini mengklaim sekutu Ukraina ingin menghindari perang yang berkepanjangan dan membayangkan negosiasi segera dimulai.
“Saya yakin bahwa sekaranglah saatnya perang destruktif Rusia harus dan dapat dihentikan,” kata Zelenskiy.
Serangan itu terjadi tak lama setelah perwakilan Rusia di KTT, menteri luar negeri, Sergei Lavrov, menuduh negara-negara barat mencoba mempolitisasi deklarasi akhir KTT.
“Sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina dan menekankan itu menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global,” tulis draft yang berisi kutukan atas serangan rudal itu.
"(Rusia) Pengecut yang hanya meningkatkan jumlah kompensasi yang akan dibayarkan kepada warga Ukraina oleh warganya," kata Yermak di Telegram.
Dia menambahkan bahwa Rusia "tidak akan memenangkan perang, kami akan memulihkan segalanya," dan mengatakan situasi di seluruh Ukraina "kritis" sebagai akibatnya.
Minggu lalu relatif tenang di seluruh Ukraina. Sejak awal Oktober, Rusia telah melancarkan serangan massal hampir setiap minggu, sebagian besar menargetkan infrastruktur energi Ukraina.
Dalam sebuah wawancara pada hari Kamis, kepala intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitsky, mengatakan bahwa sumber daya Rusia habis setelah berbulan-bulan perang dan sedang mengumpulkan sumber dayanya.
“Taktik mereka adalah menyimpan senjata, memilih target, dan kemudian melakukan serangan massal,” kata Vadym.
Rusia Tepis Rudalnya Hantam Polandia