Network
"Saya lihat track record dari awal kelakuan lembaga-lembaga survei ini, jadi yang bisa dipercaya adalah hasil survei CSIS," ungkap Rocky Gerung.
Bahkan, kata Rocky Gerung, hasil survei CSIS yang menyebut Anies berpeluang menang lawan calon presiden siapapun, itu sudah menggunakan metodologi yang tepat.
"Menunjukkan bahwa itu metodologi (Survei CSIS) benar. Kan siapa yang mau nyogok CSIS, karena (lembaga CSIS) punya duit kok, kalau dia punya duit ngapain, main-main elektabilitas yang dipalsukan," beber Rocky Gerung.
Baca Juga: Rocky Gerung soal Rumor Xi Jinping Ditahan: Ada Sesuatu di Dalam Partai Komunis China
Lebih lanjut, Rocky Gerung menilai hal yang paling menyangkut lembaga CSIS adalah mengikuti Anies hendak kemana arah ideologisnya.
"Sampai sekarang pasti CSIS menganggap, Anies akan diasuh politik kanan, dalam hal ini politik moslem," jelasnya di Channel YouTube Rocky Gerung Official, Selasa 27 September 2022.
Sekadar diketahui, hasil survei CSIS menempatkan Anies Baswedan sementara unggul dalam simulasi duel elektabilitas melawan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Tak hanya Anies, Ganjar dan Prabowo diketahui merupakan tiga nama merajai mayoritas hasil survei tentang elektabilitas calon presiden (capres).
Dalam rilis survei terakhir CSIS itu, meski Anies kalah dalam beberapa simulasi lain, Gubernur DKI Jakarta itu tercatat unggul dalam semua simulasi duel.
Dalam simulasi duel melawan Ganjar, Anies unggul dengan elektabilitas mencapai 47,8 persen. Ia menang dengan selisih empat persen dari Ganjar yang mengantongi 43,9 persen.
Sementara dengan Prabowo, Anies juga unggul dengan elektabilitas mencapai 48,6 persen. Selisih sekitar enam persen dengan Prabowo yang mengantongi 42,8 persen.***
