"Semuanya terlibat, ini by desain, tapi kultur yang membuat mereka menjadi lain," ungkap Desmond J Mahesa.
Tapi kalau seandainya yang meninggal di kasus KM 50 adalah non muslim atau suku batak misalnya akan menjadi lama prosesnya.
Baca Juga: Karangan Bunga Dukung Ferdy Sambo Muncul di Rumah Pribadinya, Netizen: dari Konsorsium 303?
"Maka akan ada autopsi berulang-ulang, semakin terbuka, kasus terbuka karena kultur inilah yang membuat skenario ini jadi kebablasan dan tidak sempurna," kata Desmond J Mahesa.
Terbongkarlah semuanya, inilah yang membuat kultur yang tidak dipahami oleh orang yang merekayasa kasus pembunuhan Brigadir J.
"Seandainya mereka paham kultur, beda lagi pak, catatan saya begitu pak dalam kasus ini," ungkap Desmond J Mahesa di Channel YouTube Indonesia Lawyers Club, Jumat 26 Agustus 2022.
Baca Juga: Ferdy Sambo Ajukan Banding Usai Dipecat, Polri: Dikasih Kesempatan 3 Hari Kerja
Maka dari itu, dalam kasus Brigadir J ini di peradilan harus diungkap seperti apa motifnya.
"Akan muncul semua, kita kan orang hukum, kita akan tahu, kehati-hatian memasang pasal 340 dan tiga macam itu kan bisa lain, pembuktiannya bisa lemah," beber Desmond J Mahesa.
"Bisa terdakwanya juga bebas, ini juga kita harus waspada, harus awasi, nah forum-forum seperti inilah diharapkan akan kita awasi," ungkap Desmond J Mahesa.