"Ya, ini akan menjadi krisis jangka panjang, tetapi kami tidak akan pernah mempercayai Barat lagi," kata Peskov dalam wawancara dengan NBC yang dilansir Sputnik News terkait perang Ukraina akan berlangsung lama.
Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov mengatakan bahwa dialog antara Washington dan Moskow telah menemui jalan buntu.
Menurut diplomat tersebut, hubungan bilateral yang telah mengalami krisis mendalam selama beberapa tahun terakhir, kini telah mencapai titik kritis.
Baca Juga: Putin Takut Perang Siber dengan Inggris, Ahli Singgung Gol Bunuh Diri Kremlin
Antonov sebelumnya mencatat bahwa dialog politik antara kedua negara telah mencapai tingkat rendah yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kepercayaan itu telah dirusak.
Dia percaya bahwa saat ini, kerjasama sedang dihancurkan bahkan pada sejumlah masalah yang jelas merupakan kepentingan bersama.
Sejak 24 Februari, Rusia telah melakukan operasi militer khusus untuk denazifikasi dan demiliterisasi Ukraina.
Presiden Vladimir Putin telah menyatakan bahwa tujuan dari operasi tersebut adalah perlindungan orang-orang yang telah menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.
Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, militer telah menyelesaikan tugas utama tahap pertama operasi, secara signifikan mengurangi potensi tempur Ukraina.
Sementara itu, tujuan utama yang dinyatakan dari seluruh operasi militer adalah pembebasan total Donbass.***