Sejumlah media asing memberitakan hingga saat ini New Delhi tengah berjuang untuk menahan dampak diplomatik atas komentar yang dibuat oleh anggota partai BJP PM Modi.
Sebagaimana dilansir Times of Israel yang menyadur Associated Press, Selasa 7 Juni 2022, dijelaskan India menghadapi kemarahan diplomatik besar-besaran dari negara-negara mayoritas Muslim setelah pejabat tinggi di partai nasionalis Hindu yang memerintah membuat referensi menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Politisi India itu diduga telah melakukan penistaan agama di beberapa negara Arab yang telah membuat New Delhi berjuang untuk menahan dampak yang merusak.
Baca Juga: Viral Video Penampakan yang Diduga Hantu di Warung Daerah UNS, Bikin Merinding
Setidaknya lima negara Arab telah mengajukan protes resmi terhadap India, diantaranya Pakistan serta Afghanistan bereaksi keras pada Senin atas komentar yang dibuat oleh dua juru bicara terkemuka dari Partai Bharatiya Janata pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.
Kemarahan telah dicurahkan di media sosial, dan seruan untuk memboikot barang-barang India telah muncul di beberapa negara Arab. Di dalam negeri, itu telah menyebabkan protes terhadap partai Modi di beberapa bagian negara.
Pernyataan kontroversial tersebut menyusul meningkatnya kekerasan yang menargetkan minoritas Muslim India yang dilakukan oleh nasionalis Hindu yang telah dikuatkan oleh sikap diam Modi tentang serangan semacam itu sejak ia pertama kali terpilih pada tahun 2014.
Selama bertahun-tahun, Muslim India sering menjadi sasaran dalam segala hal, mulai dari gaya makanan dan pakaian mereka hingga pernikahan antaragama.
Baca Juga: Bantai Habis Indonesia, India Jadi Juara Thomas Cup 2022
Kelompok hak asasi manusia seperti Human Rights Watch dan Amnesty International telah memperingatkan bahwa serangan dapat meningkat.