Pasukan Rusia Dilaporkan Curi Artefak Emas Scythian yang Tak Ternilai dari Museum Ukraina

- 11 Mei 2022, 21:39 WIB
Pasukan Rusia Dilaporkan Curi Artefak Emas Scythian yang Tak Ternilai dari Museum Ukraina
Pasukan Rusia Dilaporkan Curi Artefak Emas Scythian yang Tak Ternilai dari Museum Ukraina /Reuters
ISU BOGOR - Tentara Rusia dilaporkan telah mencuri artefak emas Scythian yang berusia sekitar 2.300 tahun dari Museum Sejarah Lokal Melitopol di Ukraina.

Selain itu, sebagaimana dilansir Live Science ada laporan bahwa seorang anggota staf museum saat ini ditahan oleh militer Rusia.

Orang Skit, kelompok penggembala nomaden dan pejuang tangguh yang terkait secara budaya, berkembang di seluruh Eurasia antara sekitar 800 SM dan tahun 300 M dan membuat banyak artefak indah dari emas.

Baca Juga: Rusia Bangun Jembatan Baru Menuju Barat Diungkap Satelit, Ukraina Tingkatkan Alarm

Melitopol, yang terletak di tenggara Ukraina, telah diduduki oleh militer Rusia sejak 1 Maret.

Sejak Rusia memulai invasi mereka ke Ukraina pada 24 Februari, mereka telah merebut sebagian besar wilayah di bagian timur dan selatan negara itu. Namun, upaya mereka untuk merebut ibu kota Kiev gagal.

"Rusia telah mengambil emas Scythian kami. Ini adalah salah satu koleksi terbesar dan termahal di Ukraina, dan hari ini kami tidak tahu di mana mereka mengambilnya...," kata Walikota Melitopol, Ivan Fedorov sebagaiaman dilansir situs berita Ukrinform.

Baca Juga: Rusia Tegaskan Penggunaan Senjata Nuklir akan Dibenarkan Jika Terjadi Ancaman Eksistensial

Federov dipaksa keluar sebagai walikota oleh militer Rusia setelah mereka mengambil alih seluruh kota pada 1 Maret.

Direktur Museum, Leila Ibrahimova mengkonfirmasi pencurian itu dalam sebuah wawancara dengan New York Times.

"Artefak yang dicuri termasuk setidaknya 198 item emas, termasuk ornamen dalam bentuk bunga dan piring emas," kata Ibrahimova kepada The New York Times.

Baca Juga: Zelensky Sebut Putin Tiru Hitler pada Hari Kemenangan Rusia: Adopsi Filosofi Nazi

Ia mencatat bahwa beberapa item emas dibuat oleh orang Yunani kuno dan dikirim, baik sebagai hadiah atau melalui perdagangan, untuk orang Skit. Selain itu, pasukan Rusia mengambil koin perak berusia 300 tahun serta senjata dan medali "tua".

Ibrahimova mengatakan bahwa dia ditawan sebelum Rusia membebaskannya pada pertengahan Maret. Selain itu, pegawai museum lain bernama Galina Andriivna Kucher diculik pada 30 April.

Itu terjadi setelah dia menolak memberikan informasi tentang sisa koleksi Sycthian museum, yang disembunyikan oleh kurator, Eskender Bariiev, seorang aktivis Ukraina, menulis di halaman Facebook-nya.

Baca Juga: 30 Drone Tempur Ukraina Hancur dalam Upaya Merebut Pulau Ular, Kemhan Rusia: Termasuk Bayraktar-TB2

Live Science belum dapat menghubungi Ibrahimova atau mengkonfirmasi penculikan Kucher. Arkeolog yang dihubungi Live Science mengatakan bahwa daerah Melitopol adalah pusat penting untuk aktivitas Scythian sekitar 2.000 tahun yang lalu.

"Melitopol terkenal dalam arkeologi berkat adanya kuburan era Scythian di dekatnya," Caspar Meyer, seorang profesor di Bard Graduate Center di New York City, sebuah lembaga penelitian yang didedikasikan untuk studi budaya material, mengatakan kepada Live Science dalam sebuah surel.

"Salah satu makam gundukan [dekat Melitopol] yang digali pada tahun 1954 oleh arkeolog A. I. Terenozhkin berisi makam bawah tanah yang kaya dengan ribuan artefak emas dan logam lainnya, yang sebagian besar berada di museum Kiev."

Arkeolog lain menegaskan bahwa banyak artefak Scythian terbaik yang ditemukan di daerah Melitopol berada di Museum Kiev.

"Semua emas Scythian terbaik dari Ukraina, selain yang dibawa ke St. Petersburg pada abad kesembilan belas, dikumpulkan bersama di Museum Harta Karun Bersejarah Kiev [Ukraina], di mana saya menganggapnya berada di tangan yang aman," Barry Cunliffe, seorang profesor emeritus arkeologi Eropa di Universitas Oxford, mengatakan kepada Live Science melalui email.

Cunliffe menekankan bahwa banyak situs pemakaman Scythian yang penting terletak di daerah konflik di Ukraina dan dalam bahaya dijarah.

"Tidak jelas apa yang akan dilakukan tentara Rusia dengan artefak yang dicuri. Ada kemungkinan bahwa benda-benda itu dapat dijual atau dipajang di lembaga-lembaga di Rusia atau wilayah yang mereka tempati," kata Sam Hardy, seorang ahli dalam perdagangan kekayaan budaya, kepada Live Science melalui email.

"Ada arkeolog Ukraina, museolog dan sejarawan seni yang melakukan sebanyak mungkin untuk melacak apa yang terjadi," kata Hardy, mencatat bahwa tuntutan perang (banyak profesional warisan melakukan tugas militer) dan kurangnya dana membuat sulit untuk melacak barang antik yang dijarah.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x