Kiev Klaim Hungaria Inginkan Wilayah Ukraina, Ini Alasannya

- 3 Mei 2022, 10:43 WIB
Alexey Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC)
Alexey Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina (NSDC) /Teller Port

Sebelumnya pada hari Senin, muncul bahwa PM Hongaria yang baru-baru ini terpilih kembali ditambahkan ke Mirotvorets, ('Pembuat Perdamaian') database online terkenal yang dikelola untuk memasukkan orang-orang yang dianggap musuh Ukraina, beberapa di antaranya telah dibunuh setelah terdaftar di daftar hitam.

Situs web tersebut melabeli Orban sebagai kaki tangan penjahat perang Rusia dan propagandis anti-Ukraina.

Baca Juga: Ingin Damaikan Rusia dan Ukraina, Jokowi Malah Disebut 'Halu' oleh Aktivis Ini

Meskipun Hongaria adalah anggota Uni Eropa dan NATO, Orban telah menolak untuk mengirim senjata ke Ukraina atau mengizinkan transit pengiriman semacam itu melalui wilayah negaranya.

Budapest juga menentang embargo minyak dan gas terhadap Moskow.

Pada hari Senin, outlet Jerman ZDF melaporkan bahwa Hongaria telah "meninggalkan" vetonya tentang masalah ini, dan bahwa sanksi minyak UE terhadap Rusia akan segera datang.

Baca Juga: Tolak Beri Bantuan Senjata ke Ukraina, Jokowi Akan Lakukan Ini sebagai Gantinya

Juru bicara pemerintah Hungaria Zoltan Kovacs membantah laporan tersebut, bagaimanapun, mengatakan bahwa sikap Budapest terhadap sanksi minyak dan gas tetap tidak berubah. "Kami tidak mendukung mereka," katanya.

Selain membuat tuduhan dan ancaman nyata terhadap Hongaria, Danilov juga mengatakan bahwa Kiev tidak memiliki rencana untuk putaran mobilisasi lainnya, dan bahwa Ukraina tidak bermaksud untuk menandatangani perjanjian damai apa pun dengan Moskow, tetapi hanya akan menerima penyerahan Rusia.

Rusia menyerang negara tetangga pada 24 Februari, menyusul kegagalan Ukraina untuk mengimplementasikan ketentuan perjanjian Minsk, yang pertama kali ditandatangani pada 2014, dan pengakuan akhirnya Moskow atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Rusia Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x