Network
Hal itu bertujuan untuk memperkuat posisinya dalam negosiasi damai, menyusul klaim bahwa Presiden Rusia "menggiring pasukan ke kematian mereka" untuk tanah itu.
Sekadar diketahui, perang Rusia di Ukraina telah berlanjut selama hampir dua bulan sekarang, tanpa kemenangan Rusia yang menentukan - atau penangkapan cepat Kiev seperti yang diyakini dan diinginkan oleh Putin.
Baca Juga: Komandan Militer Ukraina di Mariupol: Kami Memohon Pemimpin Dunia Bantu Kami
Sekarang pasukan Rusia telah ditarik sepenuhnya dari sekitar ibukota Ukraina, dan telah mengalihkan perhatian mereka ke tenggara negara itu, dekat perbatasan Rusia dan Krimea yang dikuasai Rusia.
Kemarin (Kamis), Oleksiy Arestovych, penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, mengecam serangan baru oleh Rusia.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dia mengatakan: “Kepemimpinan politik Rusia mendorong pasukannya sampai mati untuk mencapai perbatasan administratif Luhansk dan Donetsk.”
Baca Juga: Ukraina: Sekarang Tujuan Rusia Jelas, Dorong Angkatan Darat ke Krimea Sebelum Mei 2022
Kekurangan militer Putin sejauh ini, ditambah dengan kemarahan domestik atas konflik tersebut, telah menimbulkan spekulasi bahwa dia mungkin telah mengubah tujuan awalnya untuk perang.
Pekan lalu, pemimpin Rusia itu mengatakan militernya akan “mencapai [semua] tujuan mereka” yang ditetapkan sebagai bagian dari “intervensi militer khusus”, menurut kantor berita Turki.
Namun, dia mengklaim bahwa “tujuan utama” dari operasi tersebut selalu “untuk membantu orang-orang di Donbas” - daerah yang berisi dua wilayah separatis yang menjadi fokus serangan terbaru.
