Network
Baca Juga: Italia Usir 30 Diplomat Putin, Begini Reaksi Kemenlu Rusia
Ini bukan pertama kalinya Marandi membuat komentar gegabah. Pada 1 April, dia mengancam Arab Saudi dan mengatakan mereka “bermain dengan takdir.”
“[Arab Saudi] tahu pertahanan udara Patriot tidak dapat memblokir rudal dan drone #Yaman dan #ansarallah. Serangan berulang yang berhasil pada instilasi minyak utama membuat ini cukup jelas, ”tweetnya.
Marandi telah menjadi penasihat utama dalam pembicaraan tidak langsung antara Washington dan Teheran, yang telah berlangsung selama lebih dari setahun.
Baca Juga: Rusia Semprot Inggris soal Tuduhan Kekejaman di Bucha: Ini Bohong
Iran menolak untuk bertemu langsung dengan delegasi Amerika di Wina. Pada bulan Desember, Marandi mengatakan dia menolak untuk bertemu dengan siapa pun yang terkait dengan Utusan Khusus AS untuk Iran Rob Malley.
Dia juga menuduh Biden bertindak “dengan itikad buruk,” dan mengecam sanksi AS karena mengungkap “kebodohan rezim Biden.”
Meski demikian, Marandi tetap menjadi anggota tim yang sedang berunding dengan pejabat AS di Wina.
Marandi lahir di AS, dan dia telah membual tentang partisipasinya dalam “memerangi invasi yang didukung AS ke Iran.”
Ayahnya, Alireza, adalah mantan menteri kesehatan Iran dan saat ini menjadi dokter pribadi pemimpin tertinggi.***
