Pada 1 April, Inggris mengambil jubah Kepresidenan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berjanji untuk fokus pada Ukraina dan keamanan global untuk tugas kepemimpinannya.
Tetapi Wakil Tetap Pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, turun ke media sosial untuk mengecam posisi baru Inggris yang memimpin organisasi tersebut.
Baca Juga: Singgung soal Nazi, Presiden Ukraina Beri Warga Rusia Peringatan: Waktunya Akan Tiba...
Dia mengklaim Inggris terus memblokir seruan Kremlin untuk pertemuan DK PBB tentang dugaan kekejaman yang dilakukan di kota Bucha, tepat di luar Kiev.
Ini bertentangan dengan apa yang Barbara Woodward, Perwakilan Tetap Inggris untuk PBB, yang berkicau pada hari Senin ketika dia mengkonfirmasi bahwa Inggris akan mengadakan pertemuan #UNSC besok di #Ukraina".
"Kami akan membahas semakin banyak bukti kejahatan perang, termasuk dari #Bucha," tulisnya sebagaimana dilansir Express UK, Selasa 5 April 2022.
Baca Juga: Kutuk Keras Rusia, Ibu Negara Ukrania: Kami Tidak Memulai Perang Mengerikan Ini...
Namun, Polyanskiy menulis pada Senin malam bahwa Rusia telah mengajukan petisi kepada Inggris dan menuntut pertemuan DK PBB yang mendesak tentang apa yang disebutnya provokasi radikal Ukraina di Bucha.
Menyarankan permintaannya telah ditolak, dia menambahkan bahwa seluruh situasi ini adalah penyalahgunaan yang keterlaluan oleh Kepresidenan Inggris atas hak prerogatifnya.
Dia kemudian menindaklanjuti pesan ini dalam tweet yang terhubung sepertinya rekan-rekan di Inggris berusaha untuk menetapkan standar kepresidenan DK PBB serendah mungkin - permintaan kami telah ditolak.