Rusia Semprot Inggris soal Tuduhan Kekejaman di Bucha: Ini Bohong

- 5 April 2022, 15:22 WIB
Mayat seseorang yang menurut warga ditembak oleh tentara Rusia tergeletak di jalan dengan tangan terikat di belakang, Bucha, Ukraina, 3 April 2022.
Mayat seseorang yang menurut warga ditembak oleh tentara Rusia tergeletak di jalan dengan tangan terikat di belakang, Bucha, Ukraina, 3 April 2022. /Reuters
ISU BOGOR -Pemerintah Rusia menuduh Inggris menetapkan standar serendah mungkin dari diplomasi internasional saat Kremlin berusaha menepis dugaan kekejaman di Bucha sebagai "provokasi" Ukraina.

Pada 1 April, Inggris mengambil jubah Kepresidenan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, berjanji untuk fokus pada Ukraina dan keamanan global untuk tugas kepemimpinannya.

Tetapi Wakil Tetap Pertama Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, turun ke media sosial untuk mengecam posisi baru Inggris yang memimpin organisasi tersebut.

Baca Juga: Singgung soal Nazi, Presiden Ukraina Beri Warga Rusia Peringatan: Waktunya Akan Tiba...

Dia mengklaim Inggris terus memblokir seruan Kremlin untuk pertemuan DK PBB tentang dugaan kekejaman yang dilakukan di kota Bucha, tepat di luar Kiev.

Ini bertentangan dengan apa yang Barbara Woodward, Perwakilan Tetap Inggris untuk PBB, yang berkicau pada hari Senin ketika dia mengkonfirmasi bahwa Inggris akan mengadakan pertemuan #UNSC besok di #Ukraina".

"Kami akan membahas semakin banyak bukti kejahatan perang, termasuk dari #Bucha," tulisnya sebagaimana dilansir Express UK, Selasa 5 April 2022.

Baca Juga: Kutuk Keras Rusia, Ibu Negara Ukrania: Kami Tidak Memulai Perang Mengerikan Ini...

Namun, Polyanskiy menulis pada Senin malam bahwa Rusia telah mengajukan petisi kepada Inggris dan menuntut pertemuan DK PBB yang mendesak tentang apa yang disebutnya provokasi radikal Ukraina di Bucha.

Menyarankan permintaannya telah ditolak, dia menambahkan bahwa seluruh situasi ini adalah penyalahgunaan yang keterlaluan oleh Kepresidenan Inggris atas hak prerogatifnya.

Dia kemudian menindaklanjuti pesan ini dalam tweet yang terhubung sepertinya rekan-rekan di Inggris berusaha untuk menetapkan standar kepresidenan DK PBB serendah mungkin - permintaan kami telah ditolak.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x