Sejak invasi Rusia ke Ukraina, negara-negara Barat telah memukul Vladimir Putin dengan serangkaian sanksi yang melumpuhkan, yang mempengaruhi hampir setiap aspek ekonomi Rusia.
Untuk menghindari pukulan terburuk dari sanksi-sanksi tersebut, khususnya di bidang energi, Rusia telah beralih ke Timur, terutama India dan China.
Baca Juga: Zelensky Sindir Pedas Olaf Scholz Terkait Invasi Rusia ke Ukraina: Jerman Lebih Pragmatis
Menurut para ahli baru-baru ini, dilansir dari Express UK, India dikabarkan siap untuk membeli 15 juta barel minyak dari Rusia pada akhir tahun.
Sekarang, raksasa minyak yang didukung negara Rusia, Gazprom, juga telah meminta pemancar gas terbesar India, GAIL, untuk membayar impor gas dalam euro, bukan dolar, menurut sumber.
Ini terjadi saat Rusia ingin mengakhiri ketergantungannya pada mata uang AS karena kekuatan barat membekukan aset Rusia di luar negeri sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Biden Kesal Pada India: Kenapa Terus Beli Minyak dari Rusia?
GAIL sebelumnya telah menyelesaikan perdagangan dengan Gazprom Marketing & Trading Singapore dalam dolar, karena kedua perusahaan saat ini sedang dalam kesepakatan impor gas jangka panjang dengan setiap tahun membeli 2,5 juta ton gas alam cair.
GAIL, yang mengimpor dan mendistribusikan gas, juga bertanggung jawab untuk mengoperasikan jaringan pipa gas terbesar di India.
Raksasa gas Rusia minggu lalu meminta GAIL untuk menyelesaikan pembayaran untuk pembelian gas dalam euro, bukan dolar.