Rusia Tanggapi Boikot KTT G20 di Indonesia, Kremlin: Tidak Akan Terjadi Sesuatu yang Fatal

- 25 Maret 2022, 19:46 WIB
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dan Presiden Rusia Vladimir Putin
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov dan Presiden Rusia Vladimir Putin //Instagram @ashok_anandaraj
ISU BOGOR - Juru Bicara (Jubir) Kremlin Dmitry Peskov menanggapi rencana KTT G20 di Indonesia yang akan diboikot sejumlah negara Barat jika dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin.

Menurut Kremlin, format KTT G20 sangat penting, tetapi dalam kondisi saat ini boikot yang dilakukan AS dan sekutunya.

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa KTT G20 dapat digelar dengan pengecualian Rusia.

Baca Juga: Menlu Sergei Lavrov: Barat Mendeklarasikan Perang Total Hibrida di Rusia

“Kalau format G20 itu penting. Tapi, di sisi lain, dalam kondisi saat ini, ketika sebagian besar peserta dalam format ini justru dalam keadaan perang ekonomi dengan kita, atas inisiatifnya sendiri, tidak akan terjadi sesuatu yang fatal.

"Namun bagaimanapun juga, Rusia tetap berpedoman pada pendapat peserta lain dalam format ini dan akan siap jika memungkinkan untuk ambil bagian di dalamnya," tegas Peskov dilansir dari Kantor Berita Rusia TASS, Jumat 25 Maret 2022.

Ia kembali menegaskan jika partisipasi dalam G20 sudah tidak memungkinkan lagi, tidak akan terjadi hal yang fatal.

Baca Juga: Mantan Presiden Rusia Tegaskan Amerika Bukan Lagi Penguasa Planet Bumi

“Jelas, dalam kondisi ketika semua aturan WTO, hukum internasional dilanggar, kita perlu membangun jenis hubungan baru di semua bidang. Itu yang akan kita lakukan,” pungkas Peskov.

Pejabat Kremlin mencatat, AS cukup agresif melanjutkan kebijakannya mengisolasi Rusia. "Hingga saat ini, jalur ini hanya bisa efektif sebagian, dunia masih jauh lebih beragam daripada Amerika Serikat dan negara-negara Eropa," kata sekretaris pers Presiden.

Juru bicara Kremlin menjelaskan bahwa sejumlah besar negara lebih memilih pendekatan yang lebih seimbang dan bijaksana untuk apa yang terjadi: mereka mengajukan pertanyaan selama dialog langsung, setuju atau tidak setuju, tetapi mereka tidak "tidak memotong tali."

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: TASS Rusian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x