ISU BOGOR - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina membuat negara-negara di dunia harus menentukan sikap.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebanyak 141 negara, termasuk Indonesia, mendukung resolusi agar Rusia mengentikan invasinya ke Ukraina.
Namun, belakangan ini juga santer bahwa Indonesia disebut-sebut lebih mendukung Rusia dibandingkan Amerika Serikat yang notabene kontra negara Vladimir Putin itu.
Baca Juga: Diduga Pro Islam, Presiden Rusia Vladimir Putin Banjir Pujian Sejumlah Warganet Indonesia
Ini lantaran muncul rumor yang mengatakan bahwa Putin lebih pro Islam dibandingkan Amerika.
Hal tersebut ramai dibahas usai sebuah media asing mempertanyakan kenapa sejumlah warga Indonesia lebih mendukung invasi Rusia ke Ukraina.
Akan tetapi, skenario Indonesia yang pro Rusia telah dibahas sebelumnya oleh Pengamat Politik Rocky Gerung, di mana ia memprediksi sebuah petaka.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Presiden Zelensky: Kami Bergerak Menuju Kemenangan
Menurut Rocky, jika Indonesia lebih condong ke Rusia daripada Amerika, maka negara Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini akan habis.
Pasalnya, lanjut dia, lalu lintas perdagangan Indonesia sebagian besar diatur oleh Singapura yang notabene sekutu Amerika.
"Semua lalu lintas perdagangan itu dikontrol di Singapura dan Singapura adalah proxy-nya Amerika," kata Rocky dikutip Isu Bogor dari kanal YouTube-nya, Sabtu, 12 Maret 2022.
"Jadi kalau Amerika mesti minta ketegasan Indonesia dia akan ancam Singapura supaya pergerakan perdagangan itu dikontrol di situ," lanjutnya.
Dalam kata lain, jika Indonesia bisa lebih pro Putin daripada Biden, maka Amerika bisa dengan mudah memerintah Singapura untuk memporak-porandakan ekonomi Indonesia.
"Lalu Indonesia, habis lah kemampuan kita untuk bertahan," jelas Rocky.***