"Secara terbuka menarik garis untuk membagi dunia berdasarkan ideologi, dan menciptakan pemisahan, yang merupakan penyalahgunaan hak asasi manusia dalam semangat demokrasi," kata Wang Yi sebagaiamana dilansir dari Global Times yang dikutip, Selasa 8 Maret 2022.
Baca Juga: China Tolak Permintaan Barat Kutuk Invasi Rusia, Wang Yi: Persahabatan Kami Berbalut Besi
Sekadar diketahui, Departemen Luar Negeri AS berencana menggelar "KTT untuk Demokrasi" pada tahun ini. KTT serupa sempat digelar pada Desember 2021.
Rencananya Presiden AS Joe Biden akan menjadi tuan rumah pertemuan langsung dalam waktu sekitar satu tahun yang dianggapa bahwa demokrasi AS sedang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Wang Yi menegaskan seluruh proses demokrasi rakyat di China dijalankan secara inklusif, benar dan efektif, dan itu dengan tulus disetujui serta didukung oleh rakyat China.
Baca Juga: Xi Jinping Dikabarkan Kesal pada Putin Terkait Perang Ukraina, Hubungan China dan Rusia Putus?
Dia mencontohkan Edelman Trust Barometer 2022 yang dirilis Januari lalu yang menunjukkan tingkat kepercayaan warga China terhadap pemerintahnya mencapai 91 persen.
Indeks ini di AS hanya 39 persen. Edelman Trust Barometer 2022 adalah survei kepercayaan dan kredibilitas tahunan ke-22 yang dilakukan oleh Edelman, perusahaan konsultan hubungan masyarakat global terbesar di dunia.
"Universitas Harvard juga memiliki kesimpulan serupa dari surveinya, dan survei ini semua dilakukan oleh pihak ketiga. Jadi jelas bahwa dunia mengakui demokrasi China, dan kami jauh lebih yakin dengan jalan yang telah kami pilih," kata Wang Yi.