Menlu China Wang Yi Sesumbar Demokrasi Tiongkok Lebih Baik Dibandingkan AS: Dunia Mengakui...

- 8 Maret 2022, 10:22 WIB
Menlu China Wang Yi Sesumbar Demokrasi Tiongkok Lebih Baik Dibandingkan AS: Dunia Mengakui...
Menlu China Wang Yi Sesumbar Demokrasi Tiongkok Lebih Baik Dibandingkan AS: Dunia Mengakui... /Reuters

Li Haidong juga mengatakan penyakit dalam demokrasi AS disebabkan oleh masalah yang sudah lama ada dalam sistem politiknya, dan tidak mungkin segera sembuh.

"Jika AS mengadakan "KTT demokrasi" lagi akhir tahun ini, itu akan lebih tidak berhasil daripada yang pertama, karena pada saat itu AS akan mengadakan pemilihan paruh waktu.

"Dan perjuangan antara kedua pihak akan membawa lebih banyak tragedi dan lebih jauh. merobek masyarakat, dengan insiden seperti penyerbuan Capitol dan kerusuhan nasional yang disebabkan oleh kematian George Floyd sangat mungkin terjadi lagi," ungkapnya.

Tak hanya itu, Li Haidong juga mengatakan AS menggunakan demokrasi sebagai kartu untuk membelah dunia dan melancarkan serangan ideologis terhadap negara lain.

"Ini akan membuat dunia semakin terpecah dan benar-benar buruk bagi perdamaian dunia, dan akan membawa lebih banyak konfrontasi antara berbagai negara, peradaban, dan kelompok etnis," katanya.

Seorang peneliti di Institute of American Studies di Chinese Academy of Social Sciences, Lu Xiang mengatakan bahwa AS mungkin menikmati persatuan sementara di antara Barat sebagai akibat dari konflik Rusia-Ukraina.

"Tetapi pada kenyataannya, AS menggunakan konflik untuk membuat kebijakan anti-Rusia sebagai 'kebenaran politik' untuk memaksa negara lain memutuskan hampir semua hubungan penting yang mereka miliki dengan Rusia dan membuat banyak negara, terutama negara-negara Eropa seperti Jerman, membayar harga yang mahal juga," paparnya.

"Persatuan semacam ini bersifat sementara, karena konflik pada akhirnya akan berakhir suatu hari nanti. Negara-negara besar Eropa yang relevan, Rusia, dan bahkan Ukraina perlu menemukan cara baru untuk hidup berdampingan dan kembali ke pragmatisme," kata Lu Xiang.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah