Network
Sementara itu, sebelumnya Rusia menyatakan dengan tegas kepada AS dalam tanggapan resminya terhadap proposal keamanan dari Washington bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menyerang.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyerahkan sebuah dokumen pada hari Kamis dengan pandangannya, dengan mengatakan bahwa tanggapan AS tidak memuaskan.
Baca Juga: Joe Biden Ancam Rusia Jika Invasi Ukraina: Pipa Gas Nord Stream 2 Tidak Akan Ada Lagi
Dilansir dari Bloomberg, Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengubah rencana perjalanannya untuk berbicara kepada Dewan Keamanan PBB tentang krisis tersebut.
Kedua pihak dalam konflik di Ukraina timur -- pasukan pemerintah dan separatis yang didukung Moskow -- saling menuduh melanggar aturan gencatan senjata.
Para pemimpin Uni Eropa membahas ketegangan Rusia di Brussel. Para pejabat di Moskow telah menolak peringatan AS tentang kemungkinan invasi ke Ukraina sebagai "histeria" dan propaganda.
Rusia, yang memimpin Dewan Keamanan PBB bulan ini, mengatakan pihaknya meminta pertemuan untuk "menarik perhatian".
Terlebih pada penyelidikan "kejahatan perang yang telah dilakukan selama konflik bersenjata di tenggara Ukraina".
Dokumen tersebut tampaknya sebagian besar mengulangi tuduhan yang dibuat Moskow sebelumnya tentang dugaan korban sipil selama perang 2014 ketika Ukraina memerangi separatis yang didukung Rusia di wilayah Donbas.
