Paus Bungkuk Mati Terdampar di New York, Ahli: Perutnya Berisi Sebongkah Logam

- 28 September 2021, 21:16 WIB
Bangkai paus bungkuk yang mati terdampar di pantai Staten Island pada 17 September.
Bangkai paus bungkuk yang mati terdampar di pantai Staten Island pada 17 September. /Atlantic Marine Conservation Society

ISU BOGOR - Seekor paus bungkuk mati ditemukan mati terdampar di sebuah pantai di Staten Island, New York. Terlihat di tubuh paus ada tanda-tanda cedera yang disebabkan manusia yang mungkin menyebabkan kematiannya, para ahli menemukan.

Pada 17 September, paus bungkuk jantan (Megaptera novaeangliae) terlihat mengambang di perairan dangkal dekat pantai di Great Kills Park, bagian dari Area Rekreasi Nasional Gateway Staten Island.

Pejabat dengan National Park Service (NPS) kemudian menghubungi Atlantic Marine Conservation Society (AMSEAS), sebuah organisasi nirlaba yang bermitra dengan agen-agen New York untuk menyelamatkan kehidupan laut yang terdampar dan untuk mengumpulkan data dan mengelola pembuangan ketika hewan itu mati, menurut AMSEAS.

Baca Juga: Saat-saat Terakhir Pelatih SeaWorld Terbunuh Oleh Ikan Paus yang Dilatihnya

Pemeriksaan mayat mereka mengungkapkan bukti cedera baru-baru ini dan serius, perwakilan AMSEAS memposting ke Facebook pada 18 September.

Luka penyembuhan di sekitar kepala dan mulut bungkuk menyerupai luka yang disebabkan oleh belitan dengan peralatan memancing, dan bersarang di usus paus adalah potongan besar dari logam, yang telah merusak saluran pencernaan hewan tersebut, menurut postingan tersebut.

Setelah ilmuwan organisasi tiba di tempat kejadian, mereka melakukan nekropsi dan mengumpulkan sampel untuk analisis laboratorium, kata pendiri dan kepala ilmuwan AMSEAS Robert DiGiovanni.

Baca Juga: Maudy Ayunda Wajahnya Mejeng di Times Square New York, Netizen: Prestasi Apalagi Ini

Paus ini ditemukan mengambang di punggungnya dengan lubang semburnya di bawah permukaan air, "yang biasanya merupakan indikasi yang baik bahwa hewan itu telah mati untuk beberapa waktu," kata DiGiovanni kepada Live Science.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x