AS Serang Mobil ISIS-K yang Dipenuhi Bom di Kabul, Taliban: Kami Mengutuk Serangan Itu

- 30 Agustus 2021, 21:28 WIB
AS Serang Mobil ISIS-K yang Dipenuhi Bom di Kabul, Taliban: Kami Mengutuk Serangan Itu
AS Serang Mobil ISIS-K yang Dipenuhi Bom di Kabul, Taliban: Kami Mengutuk Serangan Itu /REUTERS/Stringer.

ISU BOGOR - Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengutuk serangan udara AS terhadap mobil yang diduga milik kelompok ISIS-K di Kabul. Menurutnya, serangan di negara lain adalah ilegal.

"Kami mengutuk serangan seperti itu karena ilegal untuk melakukan serangan sewenang-wenang di negara lain,"kata Zabihullah Mujahid kepada CGTN yang dikutip IsuBogor.com, Senin 30 Agustus 2021.

Menurutnya, jika memang ada potensi ancaman, AS seharusnya melaporkan kepada Taliban sebagai otoritas yang berwenang di Afghanistan.

Baca Juga: Para Pemimpin Taliban Minta Bantuan AS saat ISIS-K Berencana Ambil Alih Afghanistan

"Daripada melakukan serangan sewenang-wenang yang mengakibatkan korban sipil, seharusnya lapor kepada kami," ungkapnya.

Sebelumnya Pejabat di Pentagon AS Mayor Jenderal William Taylor mengatakan bahwa pada pada hari Sabtu pihaknya telah melakukan serangan terhadap kelompok ISIS-K menggunakan pesawat tanpa awak alias drone.

Sasarannya adalah para pelaku yang diduga membawa bom di dalam mobil. "Kita juga tahu bahwa tidak ada korban di antara warga sipil akibat serangan itu," kata Taylor.

Baca Juga: Usai Bom Bandara Kabul Tewaskan 188 Orang, AS Serang Kelompok ISIS-K Dengan Drone di Afghanistan Timur

Dilaporkan dalam serangan itu, sebanyak sembilan orang tewas, termasuk enam anak.

Sebelumnya, para pejabat AS mengatakan bahwa serangan itu menargetkan beberapa pelaku bom bunuh diri Daesh yang diyakini sedang dalam perjalanan ke Bandara Kabul saat upaya evakuasi Amerika berlanjut.

Serangan itu terjadi sebagai pembalasan atas ledakan di luar Bandara Kabul pada 26 Agustus, yang merenggut nyawa hampir 200 orang, terutama warga Afghanistan yang berusaha melarikan diri dari Afghanistan, serta 13 prajurit AS.

Baca Juga: Afghanistan Mencekam! ISIS-K Bom Bandara Kabul, 72 Tewas

Organisasi teroris Daesh-Khorasan atau ISIS-K mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Presiden AS Joe Biden, pada bagiannya, menjanjikan lebih banyak serangan terhadap pejuang Daesh-Khorasan di Afghanistan.

Joe Biden menyebutkan bahwa AS menganggap ancaman serangan baru di Bandara Kabul sangat mungkin kembali terjadi dalam kurun waktu 24-36 jam ke depan.

Baca Juga: 1.200 Teroris Ancam Serangan Mematikan di Bandara Kabul, Joe Biden Sebut ISIS-K

"Serangan [Jumat] bukanlah yang terakhir. Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar. Setiap kali ada orang yang berusaha menyakiti Amerika Serikat atau menyerang pasukan kami, kami akan merespons. Itu tidak akan pernah terjadi keraguan," kata Joe Biden.

Pasukan AS dan NATO saat ini sedang menyelesaikan evakuasi tentara dan warga mereka seiring waktu terus berjalan untuk tenggat waktu 31 Agustus yang sebelumnya ditetapkan oleh Presiden Biden.

Seperti diketahui, pada tanggal 15 Agustus 2021, Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan setelah merebut ibu kota Kabul tanpa perlawanan setelah serangan selama berbulan-bulan.***

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah