Media China Mati-matian Tepis Tuduhan AS Soal COVID-19 Berasal dari Lab Wuhan Lewat Rilis 9 Ilmuwan

- 30 Juli 2021, 20:52 WIB
Media China Mati-matian Tepis Tuduhan AS Soal COVID-19 Berasal dari Lab Wuhan Lewat Rilis 9 Ilmuwan
Media China Mati-matian Tepis Tuduhan AS Soal COVID-19 Berasal dari Lab Wuhan Lewat Rilis 9 Ilmuwan /Screen Shoot/Reuters Video

Secara khusus, limpahan sarbecovirus dari Rhinolophus ke trenggiling dapat terjadi di Asia Tenggara, Cina selatan, India, dan Afrika sub-Sahara, sementara transmisi lintas spesies dari Rhinolophus ke cerpelai dapat terjadi di Eropa selatan.

Kedua jalur penularan pada akhirnya dapat mengarah pada adaptasi virus dan potensi infeksi pada manusia.

Oleh karena itu, artikel tersebut menyarankan perlu dilakukan surveilans sarbecovirus pada kelelawar Rhinolophus, trenggiling, dan cerpelai dari wilayah tersebut di atas sebelum menentukan tempat asal SARS-CoV-2.

Artikel tersebut juga mencatat bahwa pengurutan awal SARS-CoV-2 disimpulkan pada 28 November 2019, dengan 95% CI [20 Oktober 2019, 9 Desember 2019], yang menunjukkan bahwa COVID-19 mungkin berasal dari virus yang lebih awal waktu dan di luar pasar makanan laut Wuhan.

Lebih lanjut, dengan membangun jaringan haplotipe genom SARS-CoV-2 awal, urutan virus terutama dapat dibagi menjadi dua klad garis keturunan, di antaranya, sampel yang diisolasi dari Pasar Makanan Laut Huanan di Wuhan sebagian besar mengelompok dengan garis keturunan daripada garis keturunan leluhur.

Ini juga menunjukkan bahwa sumber CoV di pasar kemungkinan besar diimpor dari tempat lain.

Selain itu, sebagai pusat komunikasi internasional di China tengah, Wuhan menerima penerbangan internasional ekstensif dari kota-kota di seluruh dunia sebelum pandemi SARS-CoV-2.

Khususnya, banyak dari penerbangan ke Wuhan ini berangkat dari negara-negara Asia Tenggara yang tumpang tindih dengan distribusi Rhinolophus dan trenggiling, serta beberapa sarbecovirus yang diketahui.

Oleh karena itu, sebelum pandemi, Wuhan sudah berisiko tinggi mengimpor SARS-CoV-2 melalui kedatangan kargo rantai dingin dari bagian lain dunia, kata surat kabar itu.***

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Global Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah