Jaksa Antikorupsi di Guatemale Harus Melarikan Diri Karena Terancam, AS Kecam Jaksa Agung

- 25 Juli 2021, 01:02 WIB
Ilustrasi Korupsi: Kadis Perizinan Sumut Effendy Pohan Kini Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp1,9 Miliar
Ilustrasi Korupsi: Kadis Perizinan Sumut Effendy Pohan Kini Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Rp1,9 Miliar /PIxabay/janeb13/

ISU BOGOR - Seorang jaksa pejuang antikorupsi atau gratifikasi di Guatemale uan Francisco Sandoval harus melarikan diri untuk menjauhi ancaman setelah dipecat jaksa agung.


Ia dipecat karena memperjuangkan menentang impunitas atau kondisi tidak dapat dipidana bagi seorang koruptor.

Impunitas berarti dapat mengampuni, memebaskan atau memberi pengecualian terhadap dari tuntutan atau hukuman atau kerugian kepada seseorang yang telah melakukan pelanggaran terhadap hak asasi manusia.

Baca Juga: Parah, Berjuang Tentang Impunitas, Jaksa Terkenal Antikorupsi di Guatemale Dipecat

Juan Francisco Sandoval jaksa yang harus melarikan diri dari negara itu pada Sabtu, 24 Juli 2021 pagi setelah dipecat Jaksa Agung.

Sanvadol melarikan diri hanya beberapa jam setelah pemecatan karena ingin melindungi dirinya dari ancaman dalam negeri.

Pemecatan Sanvadol sebuah langkah yang memicu kemarahan internasional.

Dikatakann Ombudsman hak asasi manusia negara Guatemale, Sandoval yang memimpin Kantor Penuntut Khusus Guatemala Menentang Impunitas (FECI) hingga Jumat, 23 Juli 2021 melarikan diri ke perbatasan Salvador pada Sabtu, 24 Juli 2021 dini hari.

"Keputusan itu dibuat untuk melindungi hidupnya," kata Rodas kepada Reuters.

Jaksa Agung Guatemala Maria Porras mencopot jaksa yang telah dikenal secara internasional berjuang memberantas gratifikasi.

Tindakan Poras memicu kritik AS yang menganggap bahwa langkah itu merupakan kemunduran bagi supremasi hukum.

Unit ini awalnya dibuat untuk menangani penyelidikan yang dipelopori oleh Komisi Internasional Melawan Impunitas di Guatemala (CICIG) yang didukung PBB, yang akhirnya digulingkan dari negara itu pada 2019.

Baca Juga: Rusia dan Tajikistan Berkerjasama Akan Lawan Taliban, Situasi Afghanistan Dianggap Memburuk

Pencopotan Sandoval memicu reaksi keras dari pejabat AS, termasuk Samantha Power, administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID).

"Pemecatan Jaksa Agung Porras terhadap juara anti-korupsi Juan Francisco Sandoval adalah langkah yang keterlaluan," tulisnya di Twitter pada hari Sabtu.

Organisasi masyarakat sipil Guatemala mengatakan mereka merencanakan demonstrasi pada Sabtu sore untuk memprotes penggulingan dan kepergian Sandoval.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x