Galau, Lonjakan Penyebaran Covid-19 Buat Ekspor Vaksin Sputnik V Rusia ke India Terhambat

- 21 Juli 2021, 23:47 WIB
Ilustrasi vaksinasi.*/
Ilustrasi vaksinasi.*/ /Pexels/Artem Podrez

ISU BOGOR - Pemerintah Rusia akhirnya galau untuk mengekspor vaksin Sputnik V yang diproduksinya ke India dan negara lainnya.

Rusia kebingungan atas lonjakan penyebaran Covid-19 gelombang ketiga ini.

Masyarakat Rusia yang banyak tidak percaya dengan obat-obatan maupun vaksinasi kini mengantre untuk divaksin.

Baca Juga: Terawan Sebut Vaksin Nusantara Dapat Akhiri Pandemi Covid-19, Begini Fakta dan Penjelasannya

Permintaan vaksin Sputnik V yang semula hanya diproyeksikan hanya 21 persen untuk warga lokal Rusia di Bulan Juli, ternyata kekurangan.

Di sisi lain, negara India dan lainnya telah menunggu kedatangan vaksin Sputnik V yang dijanjikan Rusia.

Gelombang ketiga infeksi COVID-19 telah menyebabkan kematian harian yang dilaporkan di Rusia ke rekor tertinggi dalam beberapa pekan terakhir.

Permintaan perusahaan dan tempat berkerja lainnya warga Rusia meminta secara resmi vaksinasi bagi pekerjanya.

Warga yang tadinya tidak ingin divaksin akhirnya rela antre atas kesadaran sendiri.

Peralihan sikap para warga tersebut menimbulkan tantangan bagi Rusia.

Baca Juga: Usai Gedung BPOM Kebakaran, Warganet Singgung Fase 3 Uji Klinis Vaksin Nusantara

Vaksinasi sekarang wajib di beberapa wilayah Rusia untuk orang yang bekerja dalam kontak dekat dengan publik. Seperti pelayan dan sopir taksi, kekurangan telah muncul.

Atas kondisi itu, Kegalauan kini menerpa pemerintah Rusia karena telah menandatangani kontrak untuk memasok Sputnik V ke negara-negara di seluruh dunia.

"Pada menit terakhir kami semua memutuskan untuk divaksinasi pada saat yang sama," Perwakilan dari pengawas kesehatan regional Vladimir Rospotrebnadzor, Maria Koltunova mengatakan kepada wartawan pada 16 Juli.

"Ini telah menyebabkan masalah," tambahnya.

Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin memerintahkan untuk memeriksa vaksin apa yang tersedia.

Data dari Kementerian industri Rusia melaporkan negaranya memproduksi 30 juta set dosis per bulan.

Secara bertahap dapat meningkatkannya hingga angka bulanan 40-45 juta dosis selama beberapa bulan ke depan.

Baca Juga: Kampanyekan Vaksinasi, Jokowi 'Bocorkan' Vaksin Terbaik untuk Covid-19, Ini Katanya

Secara keseluruhan, hampir 44 juta dosis penuh dari semua vaksin telah dirilis untuk vaksinasi 144 juta orang Rusia.

Namun tidak memberikan data ekspor vaksin dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF).

Dengan situasi yang terjadi di Rusia, laboratorium di India menunda peluncuran vaksin Sputnik V.

Penundaan berlaku sampai produsen Rusia memberikan jumlah yang sama dari dua dosisnya, meskipun dengan ukurannya berbeda.

Begitupun Argentina dan Guatemala juga telah melaporkan penundaan pasokan yang dijanjikan.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x