Ngenes, Pemerintah Tigray Pilih Gencatan Senjata, Diejek Lawannya Sebagai Lelucon

- 3 Juli 2021, 20:48 WIB
PM Ethiopia Abiy Ahmed
PM Ethiopia Abiy Ahmed /Ethiopian News Agency

Amde mempertanyakan perlunya pertemuan Dewan Keamanan publik. Menurutnya, gencatan senjata diumumkan untuk meningkatkan akses bantuan.

Dengan itu, seharusnya mendorong negara-negara sahabat untuk memberikan dukungan dan mengurangi tekanan yang tidak membantu.

Ia pun mengatakan pemerintah Tigray Ethiopia berharap gencatan senjata juga bisa memicu dialog.

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan publik pertamanya sejak pertempuran pecah pada bulan November 2021 antara pasukan pemerintah, yang didukung oleh pasukan dari negara tetangga Eritrea, dan para pejuang TPLF dengan mantan partai penguasa Tigray.

Penjabat kepala bantuan PBB Ramesh Rajasingham mengatakan kepada dewan bahwa situasi kemanusiaan di Tigray telah "memburuk secara dramatis" dalam beberapa pekan terakhir dengan peningkatan sekitar 50.000 orang yang sekarang menderita kelaparan.

"Lebih dari 400.000 orang diperkirakan telah melewati ambang kelaparan dan 1,8 juta orang lainnya berada di ambang kelaparan. Beberapa menyatakan bahwa jumlahnya bahkan lebih tinggi. 33.000 anak-anak kekurangan gizi parah," katanya.


Di sisi lain, Kepala urusan politik dan perdamaian PBB Rosemary DiCarlo mengatakan pasukan Eritrea telah ditarik ke daerah-daerah yang berdekatan dengan perbatasan.

Namun, pasukan dari wilayah tetangga Amhara tetap berada di daerah Tigray barat yang mereka rebut.

"Singkatnya, ada potensi untuk lebih banyak konfrontasi dan penurunan cepat dalam situasi keamanan, yang sangat memprihatinkan," katanya kepada dewan, mendesak TPLF untuk mendukung gencatan senjata dan agar pasukan Eritrea mundur sepenuhnya.

Sementara Rusia dan China tidak keberatan dengan pertemuan publik Dewan Keamanan di Tigray pada hari Jumat, 2 Juli 2021.

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x