Ngenes, Pemerintah Tigray Pilih Gencatan Senjata, Diejek Lawannya Sebagai Lelucon

- 3 Juli 2021, 20:48 WIB
PM Ethiopia Abiy Ahmed
PM Ethiopia Abiy Ahmed /Ethiopian News Agency

Kini, pejabat tinggi PBB memperingatkan Dewan Keamanan pada hari Jumat, 2 Juli 2021 bahwa lebih dari 400.000 orang di Tigray Ethiopia, Afrika sekarang dalam kelaparan.

Kelaparan terjadi sejak ada bentrokan antara pemerintah dengan kelompok di dalam negaranya. Bentrokan pun telah meluas hingga intervensi kekuatan negera tetangga.

PBB bahkan menyebut ada risiko lebih banyak bentrokan di wilayah tersebut meskipun ada gencatan senjata sepihak oleh pemerintah federal.

Hampir 9 bulan berjalan, akhirnya Pemerintah Ethiopia mendeklarasikan gencatan senjata sepihak pada hari Senin lalu. Sayangnya, malah oleh lawannya, TPLF dianggap sebagai lelucon.

Ada laporan tentang bentrokan yang terus berlanjut di beberapa tempat saat tekanan meningkat secara internasional agar semua pihak mundur.

Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Linda Thomas-Greenfield, mengatakan pemerintah Ethiopia harus menunjukkan benar-benar bermaksud menggunakan gencatan senjata untuk mengatasi bencana kemanusiaan.

Memperingatkan bahwa setiap penolakan akses bantuan bukanlah indikasi gencatan senjata kemanusiaan, melainkan pengepungan.

Thomas-Greenfield mendesak pihak-pihak yang berkonflik untuk memanfaatkan momen ini untuk berdialog.

Ia memperingatkan bahwa jika mereka gagal, akan ada konsekuensi yang menghancurkan bagi Ethiopia dan Tanduk Afrika.

Sementara, Duta Besar Ethiopia untuk PBB Taye Atske Selassie Amde mengatakan kepada wartawan setelah dia berbicara kepada dewan bahwa tujuan gencatan senjata bukan untuk mengepung, itu untuk menyelamatkan nyawa.

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x