"Mengapa saya membela atau menghadapi tuduhan di depan orang kulit putih. Anda pasti gila," kata Duterte, yang setelah memenangkan kursi kepresidenan pada 2016 melancarkan kampanye antinarkotika yang telah menewaskan ribuan orang.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan pihak berwenang telah mengeksekusi tersangka narkoba, tetapi Duterte keras menolak penangkapan meskipun telah banyak yang tewas akibat narkoba.
Sementara, juru bicara pengadilan ICC Fadi El Abdallah mengatakan tidak ingin memberi komentar atas sikap Presiden Filipina tersebut.
"Pengadilan adalah lembaga peradilan yang independen, dan tidak mengomentari pernyataan politik," katanya.***