Putin Dikabarkan Tidak Ingin Bertemu Min Aung Hlaing, Nyatanya Perkuat Kerjasama dengan Militer Myanmar

- 22 Juni 2021, 10:46 WIB
SAKIT JIWA - Ini benar-benar 'mahluk' sakit jiwa.  Setelah membunuh lebih 324 warganya,  jenderal senior Min Aung Hlaing tega-teganya menyatakan,  militer akan melindungi rakyat Myanmar dan berjuang untuk demokrasi./FOTO: SLATE & PENNLIVE/GRAFIS: OKTAVIANUS  CORNELIS/
SAKIT JIWA - Ini benar-benar 'mahluk' sakit jiwa. Setelah membunuh lebih 324 warganya, jenderal senior Min Aung Hlaing tega-teganya menyatakan, militer akan melindungi rakyat Myanmar dan berjuang untuk demokrasi./FOTO: SLATE & PENNLIVE/GRAFIS: OKTAVIANUS CORNELIS/ /

 

ISU BOGOR - Rusia memperkuat kerjasama dengan militer Myanmar soal keamanan kedua negara pada pertemuan Moskow pada hari Senin, 21 Juni 2021, disaat kekejaman kudeta terhadap Aung San Suu Kyi menjadi sorotan internasional.

Komitmen itu dinyataakan Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev dan pemimpin junta Myanmar Jendral Senior Min Aung Hlaing.

Padahal Interfax melaporkan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov sebelumnya pada hari Senin itu mengatakan Presiden Vladimir Putin tidak akan bertemu Min Aung Hlaing.

 

Baca Juga: Kudeta Militer Bantai 860 Warga, Uni Eropa Boikot Aset dan Sanksi 8 Pejabat Myanmar 

Baca Juga: Kudeta Berantakkan, Rakyat Myanmar Sudah Banyak yang Kelaparan, Paus Fransiskus Turun Tangan


dengan melanjutkan kunjungan bilateral dan kesepakatan senjata, aktivis HAM menuduh Moskow melegitimasi junta militer Myanmar, yang berkuasa dalam kudeta, Senin 1 Februari 2021.

Rusia mengklaim memiliki hubungan lama dengan Myanmar dan pada Maret 2021 menyatakan sangat prihatin dengan meningkatnya jumlah kematian warga sipil di Myanmar.

Hubungan pertahanan antara kedua negara telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir dengan Moskow memberikan pelatihan tentara dan beasiswa universitas kepada ribuan tentara Myanmar.

Rusia juga menjual senjata ke militer yang masuk daftar hitam oleh beberapa negara Barat karena dugaan kekejaman terhadap warga sipil.

 

Baca Juga: Tindakan Embargo Senjata PBB ke Myanmar Ditolak Militer, Legitimasi Duta Besarnya ke Indonesia Dipertanyakan

 

MRTV yang dikelola negara Myanmar mencurahkan 10 menit pertama siaran berita malamnya untuk laporan perjalanan Min Aung Hlaing ke Rusia, mulai dari pertemuannya dengan pejabat di bandara hingga pertemuannya dengan Dewan Keamanan.

Nampak Min Aung Hlaing tersenyum sumringah, berpose untuk foto, berjabat tangan dan bertukar hadiah dengan anggota dewan sebelum menghadiri upacara di sebuah kuil Buddha di Moskow.

Laporan MRTV mengatakan Min Aung Hlaing dan Patrushev membahas kerja sama antara kedua negara mengenai langkah-langkah keamanan.

 

Baca Juga: PBB Siap Bertindak ke Militer Myanmar, Tidak Mungkin Kudeta Menjadi Norma

 

Urusan Myanmar saat ini dan sepakat untuk menjaga hubungan baik antara kedua militer mereka.***

Editor: Chris Dale


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x