ISU BOGOR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menanggapi soal krisis di Garuda Indonesia akibat terdampak sangat parah dengan adanya pandemi Covid-19.
"Saat ini eranya sudah sangat terbuka, industri penerbangan di seluruh dunia terdampak dan sangat parah. Sangat parah," ungkap Erick Thohir dalam keterangan persnya yang disiarkan secara daring di kanal YouTube Kementerian BUMN RI, Rabu 2 Juni 2021.
Menurut Erick Thohir, tidak mungkin untuk Garuda Indonesia mengandalkan jumlah travel yang seluruh dunia juga mengalami krisis, bisa dilihat pada airport di Indonesia, kapasitasnya hanya 15 persen.
"Kemarin sempat naik 30 persen, belum 100 persen, itu airport. Sama halnya dengan kereta api, masih 15-20 persen," ungkap Erick.
Sama halnya dengan industri penerbangan, baik milik pemerintah, seperti Garuda Indonesia maupun maskapai penerbangan swasta. Semuanya terdampak dengan pandemi Covid-19 ini.
"Tentu kita tidak boleh menutup diri, atau berdiam diri. Kita harus melakukan terobosan. Harus melakukan perbaikan, tidak mungkin didiamkan, saya sudah pernah bilang pemimpin yang dzalim adalah pemimpin yang mendiamkan," tegas Erick.
Baca Juga: Abdee Negara Ditunjuk Erick Thohir Jadi Komisaris, SLANK: Bisa Membawa Perubahan Lebih Baik
Lebih lanjut, Erick menambahkan pemimpin yang buruk adalah pemimpin yang tidak melakukan apa-apa atau berdiam diri.