Gagasan Sofyan terkait data desa presisi, menggunakan pendekatan participatory mapping sehingga dapat menghasilkan data numerik dan spasial yang dapat membaca estimasi kebutuhan pangan per bulannya.
Berdasarkan data tersebut dapat pula diestimasikan penggunaan lahan sehingga dapat dihitung nilai potensi ekonomi desa. Langkah terakhir yakni membangun sekolah vokasi pembaharuan pertanian dan desa.
“Kami di IPB University sebenarnya selalu berinisiasi bahwa pendidikan formal tidak serta merta dapat mengantisipasi berbagai persoalan di desa," ungkapnya.
Maka dari itu, pihaknya mendorong beberapa sekolah informal seperti sekolah pemerintahan desa untuk membangun desa dan aparatnya agar memiliki wawasan yang baik tentang tatakelola pemerintahan desa serta merencanakan pembangunan desa berbasis data yang kuat.***