ISU BOGOR - Perusahaan Crooked Media, yang didirikan oleh Mantan Ajudan Presiden Barrack Obama, telah men-tweet namun kemudian menghapus kembali pesan tentang promosi kelompok militan Palestina Hamas, lapor outlet berita Washington Free Beacon.
Hal itu dilakukan di tengah gejolak antara Israel dan Palestina di Jalur Gaza Pada hari Rabu 19 Mei 2021.
Terlebih pemerintah Zionis Israel berjanji untuk terus berjuang meskipun Presiden AS Joe Biden dalam kontak telepon sebelumnya dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mendesak adanya penurunan yang signifikan dalam konflik Israel-Palestina.
Kelompok Hamas hingga saat ini masih terlibat baku tembak roket berat dengan militer Israel di tengah eskalasi ketegangan terbesar keduanya dalam beberapa tahun terakhir.
Saat kekerasan berkecamuk di Israel, Crooked Media, yang didirikan oleh staf Gedung Putih Obama Jon Favreau, Jon Lovett, dan Tommy Vietor, telah berfokus pada situasi kemanusiaan di Jalur Gaza, tempat pemerintah Hamas mendasarkan operasinya.
Promosi perusahaan amal Islamic Relief (IRW) datang hanya beberapa bulan setelah Departemen Luar Negeri memutuskan hubungan lama dengan payung organisasi IRW dengan alasan mempromosikan anti-Semitisme.
Baca Juga: Indonesia Minta Penghentian Kekerasan di Palestina Bisa Berkelanjutan
IRW dan para pemimpinnya, kata Departemen Luar Negeri sebelum mantan presiden Trump meninggalkan jabatannya, secara konsisten membuat pernyataan anti-Semit dan menyatakan dukungan untuk Hamas.