ISU BOGOR - Pada 2008 Ibu Faiz Quraiqea adalah seorang jurnalis video berusia 21 tahun yang sedang berkembang ketika serangan udara Israel meledakkan kakinya.
Pengalaman sebagai korban dari apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai kejahatan perang hanya memperkuat tekadnya untuk mendokumentasikan biaya sipil dari konflik bersenjata.
“Ketika Israel menyerang saya, saya merasa itu adalah peran hidup saya untuk menyebarkan kebenaran tentang kejahatan terhadap warga sipil dan jurnalis lainnya di Gaza,” kata Quraiqea seperti dilansir dari Intercept, Rabu 19 Mei 2021.
Baca Juga: Karyawan Google Yahudi Minta Perusahaan Dukung Palestina dan Lindungi Pidato Anti Zionisme
“Israel berusaha untuk menghapus pesan Palestina, tetapi setiap cedera hanya membuat kami siap untuk mengungkap kejahatan mereka. Narasi kami tidak akan pernah berhenti."
Meskipun membutuhkan kursi roda, Quraiqea menghabiskan dekade berikutnya untuk memantapkan dirinya sebagai jurnalis foto yang diakui secara internasional.
Foto-fotonya dari Jalur Gaza yang diduduki - jalur padat penduduk yang dikepung oleh kekuatan militer Israel - telah muncul di berbagai publikasi internasional dan dalam pameran di luar negeri. Dia membentuk perusahaan kecil bernama Idea Media dan mendapat ruang kantor.