Thailand Tetap Gunakan Vaksin Sinovac setelah Kasus Efek Samping 'Seperti Stroke'

- 22 April 2021, 01:18 WIB
Ilustrasi Vaksin Sinovac
Ilustrasi Vaksin Sinovac /Unsplah/

ISU BOGOR - Thailand akan tetap menggunakan vaksin COVID-19 dari China Sinovac Biotech (SVA.O) meskii terjadi ada enam kasus efek samping "seperti stroke" yang tidak biasa di antara penerima.

Hal tersebut diungkapkan para ahli yang ditunjuk pemerintah pada hari Rabu.

Enam petugas medis di provinsi Rayong, timur Bangkok, yang diinokulasi awal bulan ini mengalami gejala yang mirip dengan stroke, kata panel ahli, termasuk kantuk dan mati rasa pada anggota badan.

Mereka telah pulih setelah diberikan perawatan stroke dan tidak ada gumpalan darah yang ditemukan.

Baca Juga: Eks Menkes Siti Fadilah Supari dan Epidemiolog Blak-blakan: Uji Klinis Vaksin Sinovac Ternyata Belum Selesai

Pengumuman itu muncul di tengah meningkatnya fokus global pada tingkat kemanjuran dan kemungkinan efek samping dari berbagai vaksin COVID-19, dan penangguhan sementara di beberapa negara, termasuk atas laporan pembekuan darah di antara beberapa penerima.

Sinovac tidak segera menanggapi email yang meminta komentar.

Thailand telah menerima dua juta dosis perusahaan China CoronaVac, yang telah diberikan kepada lebih dari 600.000 orang di seluruh negeri. Ini telah memesan 1,5 juta lebih tembakan karena akan segera tiba.

Para ahli tidak dapat mengatakan secara pasti apa yang menyebabkan gejala tersebut, yang mereka yakini mungkin terkait dengan sistem saraf dan tidak berakibat fatal, kata Kulkanya Chokephaibulkit dari Rumah Sakit Siriraj Bangkok.

Baca Juga: Waduh! Pria Berusia 50 Tahun Meninggal setelah Menerima Vaksin Sinovac

Pemindaian otak dari keenam wanita menunjukkan hasil normal yang tidak menunjukkan adanya stroke, dan tidak ada penyimpangan yang ditemukan dalam kumpulan vaksin dari mana enam dosis itu berasal, kata Kulkanya.

Dosis dari kelompok yang sama didistribusikan ke provinsi lain dan lebih dari 300.000 orang mungkin telah menerima suntikan, tambahnya.

"Panel setuju kami dapat terus menggunakan batch vaksin ini karena manfaat vaksin lebih besar daripada efek sementara yang dapat terjadi," kata Kulkanya.

Baca Juga: 6 Juta Dosis Vaksin dari Sinovac Tiba Lagi di Indonesia, Siti Fadilah Supari: Tidak Bisa Dipertanggungjawabkan

Tidak ada efek seperti itu yang dilaporkan sebelumnya di Thailand atau negara lain, tambahnya.

Insiden tersebut tidak akan mengubah rencana Thailand untuk memulai inokulasi massal mulai Juni, kata Taweesap Siraprapasiri dari Departemen Pengendalian Penyakit.

"Efek sampingnya dapat dipantau dan tidak melebihi apa yang kami harapkan," kata Taweesap.***

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x