Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Suga Isyaratkan Bersatu untuk Melawan Ketegasan China

- 17 April 2021, 22:17 WIB
Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga bertemu di Washington Jumat, 16 April 2021.
Presiden AS Joe Biden dan PM Jepang Yoshihide Suga bertemu di Washington Jumat, 16 April 2021. /Reuters via Straits Times/

ISU BOGOR - Presiden Joe Biden pada hari Jumat berusaha untuk menghadirkan front persatuan dengan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga untuk melawan China yang semakin tegas ketika pemimpin AS mengadakan pertemuan tatap muka pertama di Gedung Putih sejak menjabat.

Pembicaraan tersebut menawarkan kepada presiden Demokrat, yang dilantik pada bulan Januari, kesempatan untuk bekerja lebih jauh dalam janjinya untuk merevitalisasi aliansi AS yang tegang di bawah pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump.

China menduduki puncak agenda, menggarisbawahi peran sentral Jepang dalam upaya AS untuk menghadapi Beijing.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Mengutuk Aksi Kekerasan Senjata Setelah Penembakan Massal di Indiana

Kedua pemimpin tersebut membahas serangkaian masalah geopolitik dalam sebuah pernyataan bersama, termasuk "pentingnya perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan," sebuah tamparan pada peningkatan tekanan militer Beijing di pulau yang diklaim China dan berpemerintahan sendiri.

“Hari ini Perdana Menteri Suga dan saya menegaskan dukungan kuat kami untuk aliansi AS-Jepang dan untuk keamanan bersama kami,” Biden mengatakan pada konferensi pers bersama di Taman Mawar Gedung Putih, menyebut diskusi itu “produktif.”

“Kami berkomitmen untuk bekerja sama menghadapi tantangan dari China dan masalah-masalah seperti Laut China Timur, Laut China Selatan, serta Korea Utara, untuk memastikan masa depan Indo Pasifik yang bebas dan terbuka.”

Baca Juga: Pesan Ramadan Joe Biden: Hentikan Kebencian Terhadap Islam

Kekhawatiran mendesak lainnya dalam pembicaraan itu termasuk peningkatan gerakan militer China di dekat Taiwan, pengetatan cengkeramannya di Hong Kong dan tindakan keras terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x