ISU BOGOR - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) siap melakukan intervensi pasar untuk mencegah kelangkaan dan lonjakan di masyarakat menjelang Ramadan dan Idulfitri.
Kata dia, secara umum saat ini komoditas dasar masih bisa dikendalikan dan sesuai perencanaan pemerintah ketersedian bahan pokok saat ini cukup.
"Kalau ada kenaikan signifikan bila memang terjadi kelangkaan akan diintervensi. Inspeksi ke lapangan juga diperlukan untuk memastikan kondisi sebenarnya," kata SYL di Bogor, Senin 5 April 2021.
Baca Juga: Tembus Daerah Terisolir Akibat Bencana Banjir di NTT, BNPB Kerahkan 3 Helikopter
Pun demikian, SYL tidak bisa kita pungkiri terkadang stok dari produsen sudah aman tapi ada sekelompok orang yang memainkan. Kalau masih terjadi lonjakan harga. Untuk itu, Kementan juga akan mengintervensi dengan mendatangkan bahan pokok yang langka dari sentra-sentra yang ada.
Sebelumnya, Kementan telah membuat perhitungan prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan pokok berdasarkan data yang tersedia.
Sesuai prognosa neraca pangan pokok sampai bulan Mei 2021 diperkirakan stok dalam keadaan cukup. Beras diperkirakan akan surplus 12,56 juta ton, begitu juga jagung surplus 3,40 juta ton.
Baca Juga: Jepang Temukan Kasus Covid-19 Varian Baru yang Dijuluki 'Eek' di Sejumlah Rumah Sakit Tokyo
Selain itu, mentan menuturkan bahwa terjadi surplus komoditas jagung dikarenakan petani telah memasuki masa panen mulai dari awal tahun sampai dengan Mei 2021.
Tidak hanya itu, untuk komoditas lain diperkirakan juga akan tersedia dalam jumlah cukup diantaranya komoditas bawang, cabai, daging ayam ras, telur, gula dan minyak goreng.
"Dalam rangka meyakinkan publik terkait dengan jaminan ketersediaan pangan pokok saat memasuki Ramadhan dan Idul Fitri benar-benar tersedia secara fisik dan harga di petani terjaga dengan baik," tambah SYL.***