536 Warga Sipil Tewas, PBB Kutuk Kekerasan Militer di Myanmar

- 2 April 2021, 21:38 WIB
DITEMBAK DI KEPALA - Para pengunjuk rasa membawa jenazah seseorang lelaki ke tempat aman setelah ditembak di kepala oleh pasukan rezim di kota Thaketa di Yangon,  Senin 29 Maret 2021. Tanda coretan merah di kepalanya ini untuk menutupi lubang  menganga yang memperlihatkan isi kepalanya./FOTO: MYANMAR NOW/
DITEMBAK DI KEPALA - Para pengunjuk rasa membawa jenazah seseorang lelaki ke tempat aman setelah ditembak di kepala oleh pasukan rezim di kota Thaketa di Yangon, Senin 29 Maret 2021. Tanda coretan merah di kepalanya ini untuk menutupi lubang menganga yang memperlihatkan isi kepalanya./FOTO: MYANMAR NOW/ / KALBAR TERKINI/OKTAVIANUS CORNELIS

Referensi ke "langkah lebih lanjut" diganti dalam pernyataan akhir dengan kalimat yang mengatakan anggota dewan "menekankan bahwa mereka terus memantau situasi dengan cermat dan akan tetap aktif menangani masalah tersebut".

Pernyataan dewan terakhir juga menyerukan bahwa semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan. Dewan menegaskan kembali perlunya untuk sepenuhnya menghormati hak asasi manusia dan untuk mengupayakan dialog dan rekonsiliasi sesuai dengan kemauan dan kepentingan rakyat Myanmar.

Baca Juga: Bima Arya Ajak Warga Kota Bogor Sukseskan Pendataan Keluarga 2021

Sumber diplomat juga mencatat pernyataan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada 27 Maret yang menyerukan tanggapan yang tegas, bersatu dan tegas dari komunitas internasional.

Pernyataan pers tersebut menyusul pertemuan dewan tertutup Rabu di mana utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, memperingatkan bahwa negara itu menghadapi kemungkinan perang saudara pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.***

Halaman:

Editor: Chris Dale

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x