Begini Cara Media Asing Menyoroti Politik Dinasti Jokowi: Tampak Sudah Berubah Pikiran

- 5 Desember 2020, 12:23 WIB
Media Asing 'Economist' yang menyoroti politik dinasti Jokowi di Indonesia.*
Media Asing 'Economist' yang menyoroti politik dinasti Jokowi di Indonesia.* /Tangkapan layar The Economist

Baca Juga: Ini 3 Alasan Utama Kepercayaan Masyarakat Terhadap Jokowi Turun

Di Jawa Timur, putra sekretaris kabinet Jokowi yang berusia 28 tahun mencalonkan diri sebagai bupati.

Ini adalah pertama kalinya begitu banyak kerabat tokoh nasional yang mencalonkan diri dalam pemilihan lokal, menurut Yoes. Banyak dari tokoh nasional itu sendiri adalah dinasti.

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, sudah lama menikah dengan putri Suharto, diktator Indonesia selama 31 tahun.

Suharto berkuasa dengan menggulingkan Sukarno, presiden pertama Indonesia. Putri Soekarno, Megawati Soekarnoputri, menjadi presiden dari 2001 sampai 2004, dan tetap Ketua Umum PDIP.

Masyarakat Indonesia sangat kecewa dengan kenyamanan kelas politiknya, sehingga pada tahun 2015 DPR mengeluarkan undang-undang yang melarang kerabat petahana mencalonkan diri sebagai bupati, walikota atau gubernur.

Baca Juga: Benarkah Denny Siregar, Abu Janda dan Ade Armando Kebal Hukum? Ini Alasan Polisi

Undang-undang tersebut dianggap tidak konstitusional oleh pengadilan dan dibatalkan pada tahun itu juga.

Partai politik tidak berbuat banyak untuk mencegah nepotisme. Bagaimanapun, mereka digerakkan oleh kepribadian, bukan oleh kebijakan, kata Ben Bland dari Lowy Institute, sebuah wadah pemikir di Australia.

Oleh karena itu, mereka membutuhkan politisi dengan pengenalan nama untuk mendorong mereka menuju kemenangan: kerabat seseorang yang lebih baik daripada bukan siapa-siapa.

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi

Sumber: Economist


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x