Cerita Mardigu Wowiek Buktikan Plasma Darah Bisa Gantikan Vaksin Corona

- 2 Desember 2020, 15:26 WIB
Mardigu Wowiek, pengajar aktif di Sekolah Intelejen Negara
Mardigu Wowiek, pengajar aktif di Sekolah Intelejen Negara /Instagram

Begitu diambil, satu jam kemudian hasilnya adalah 82 persen. Artinya oksigen yang masuk ke paru-paru hanya 82 persen.

"Diatas 95 persen yang bagus, kalau kadar oksigen semakin turunkan bisa sudden death itu. Artinya ini COVID-19 sudah mempengaruhi paru, di kondisi yang sudah sangat letter lux lah," ujarnya.

Saat itu, Mardigu yang sudah dalam kondisi terpapar COVID-19 di opname.

"Kemudian dokter menyatakan sesuatu yang baru, 'Bapak mau pakai plasma,?' saya bilang apapun itu, lakukan saya bilang, ya udah dia pesanp plasma, ternyata tapi susah dapat plasma," ungkapnya.

Baca Juga: GAWAT, Tempat Tidur Isolasi Corona di RS Rujukan Kota Bogor di Atas 50 Persen

Mardigu pun akhirnya menanyakan plasma apa itu. Dijelaskanlah, bahwa orang yang telah sembuh COVID-19 itu plasmanya bisa 'mengajari' darah pasien COVID-19 yang lain untuk bisa lebih pintar.

"Ini logika yang disederhanakan, kayak vaksin, sebenarnya ini vaksin kalau menurut saya versi organiknya, itu (yang di import dan ditunggu pemerintah) anorganik kimia. Hari ketiga badan saya tidak ada perbedaan, badan dan makan mati rasa semuanya," ujarnya.

Kondisi tersebut dirasakan sebelum mendapatkan plasma. Tiga hari kemudian, dokter mengabarkan telah mendapatkan plasmanya.

"Tapi sebelum di eksekusi, do something ini seperti di personalkan, apa itu 'boleh nggak anda, begitu sembuh anda sumbang plasmanya,' tanya dokter kepada saya," ungkap Mardigu.

Baca Juga: Diam-Diam Habib Rizieq Tes Corona Sendiri di RS Bukan Rujukan, Bima Arya Minta Test Ulang

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x