Cerita Mardigu Wowiek Buktikan Plasma Darah Bisa Gantikan Vaksin Corona

- 2 Desember 2020, 15:26 WIB
Mardigu Wowiek, pengajar aktif di Sekolah Intelejen Negara
Mardigu Wowiek, pengajar aktif di Sekolah Intelejen Negara /Instagram

Sebab, jarang sekali orang yang sudah sembuh mau menyumbagkan plasmanya. Sebab, orang Indonesia tidak mau aware memberikan sumbangan plasma.

"Contohnya ya, sekarang ada 500 ribu orang terpapar COVID-19, ada 380 ribu yang kena COVID-19, kalau 50 ribu menyumbang plasma, itu bisa selesai tanpa perlu vaksin dan segala macam itu teknisnya ya," ujarnya.

Kemudian saat hari keempat sebagai pasien COVID-19, Mardigu mendapatkan plasma dapat dipasanglah.

"Di hari kelima dilakukan swab tes dan itu lompat langsung gitu, badan saya benar-benar lompat langsung, trus dipasang tiga plasma, hari kelima lewat langsung selesai, jadi cuma tujuh hari, hasil swabnya langsung negatif," ujarnya.

Baca Juga: PSBB Bogor Diperpanjang Lagi hingga 23 Desember Setelah Kasus Corona Tembus 6.720 Orang

Padahal, sebetulnya, lanjut dia, saat dipasang plasma dan keesokan harinya sudah negatif. "Tapi untuk secure nya, harus empat hari setelah itu," katanya.

Kemudian, setelah sembuh, Mardigu bertanya kepada dokter, dan dinyatakan setelah 10 sampai 2 minggu baru bisa menyumbangkan plasma ke orang lain.

"Saya janji dan saya sumbang itu, dan setelah dua minggu kemudian juga bisa sumbang lagi, terus selama enam bulan," ujarnya.

Setelah seminggu keluar dari rumah sakit, Mardigu sempat bicara dengan dokter saat masa recovery.

Baca Juga: Usai Debat Pilwalkot Depok, Cawalkot Idris Positif Corona

Halaman:

Editor: Iyud Walhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x