Dibanding Batasi Aktivitas Sosial, Negara-Negara Eropa Pilih Perketat Syarat Wajib Vaksin

24 Juli 2021, 23:56 WIB
Ilustrasi - Vaksin Covid-19 /Instagram/@Nataliya Vaitkevich/

ISU BOGOR - Dalam upaya memerangi penyebaran Covid-19, khususnya varian delta, negara-negara di Eropa memilih memperketat syarat wajib telah divaksin untuk memasuki ruang publik.

Masyarakat di sejumlah negara, seperti Italia pada hari Kamis, 22 Juli 2021 mengikuti jejak Prancis, mengumumkan bahwa bukti vaksinasi atau kekebalan akan segera wajib untuk berbagai kegiatan.

Termasuk makan di dalam ruangan dan memasuki tempat-tempat seperti pusat kebugaran, kolam renang, museum dan bioskop.

Baca Juga: Netizen Tanya soal Razia PPKM Tidak Menyediakan Vaksin di Tempat, Susi Pudjiastuti: Ide Bagus

Begitu pun Yunani yang membuat sertifikat vaksinasi wajib bagi siapa saja untuk diizinkan masuk ke restoran dan bar dalam ruangan mulai minggu lalu.

Sementara lusinan kota Portugis memperkenalkan pembatasan akhir pekan untuk makan di dalam pada awal Juli.

"Varian Delta bahkan lebih merupakan ancaman daripada varian lainnya," kata Perdana Menteri Italia Mario Draghi kepada wartawan, membela keputusannya untuk membuat apa yang disebut Green Pass wajib untuk berpartisipasi dalam banyak kehidupan publik.

“Green Pass itu bukan sembarangan, tapi syarat yang diperlukan untuk tidak mematikan perekonomian. Tanpa vaksinasi, semuanya harus ditutup kembali,” kata Draghi.

Jumlah harian infeksi virus corona baru yang tercatat di Italia telah berlipat ganda selama seminggu terakhir.

Pada Kamis, 22 Juli 2021 telah mencapai 5.057, sementara di negara tetangga Prancis, kasus harian telah meroket menjadi hampir 22.000 dari 10.908 pada 16 Juli.

Tidak seperti gelombang COVID sebelumnya, kematian dan rawat inap tidak berkembang sejalan dengan peningkatan kasus, berkat vaksinasi massal sejak awal tahun.

Baca Juga: Presiden Joe Biden Sebut Facebook Medsos 'Pembunuh', Menyoal Informasi Salah tentang Vaksin

Tetapi dengan di bawah 54% orang dewasa yang diinokulasi penuh di Uni Eropa, pemerintah khawatir masih akan ada puluhan ribu korban lagi kecuali mereka mempercepat vaksinasi.

Dalam seminggu setelah pengumuman izin kesehatan yang didukung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 12 Juli, rekor 3,7 juta warga Prancis mendaftar untuk vaksinasi, menurut situs web kesehatan Doctolib.

Gubernur regional di Italia mengatakan ada peningkatan signifikan dalam pemesanan setelah Draghi berbicara pada Kamis malam.

"Saya pikir perdana menteri telah mencapai apa yang ingin dia capai," kata Giovanni Toti, kepala wilayah Liguria barat laut.***

Editor: Chris Dale

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler